Skip to main content

Pengalaman Belajar Dasar-dasar Fotografi

Semester 4 lalu aku mengambil mata kuliah Dasar-dasar Fotografi. And it was fun. Since then DasFot becomes one of my favorites subject. Selain karena menyenangkan, karena DasFot juga lah yang membuatku bisa jalan-jalan terus. Jauh-jauh, dari keliling Kota Serang sampai Banten Lama, sampai Karangantu. Menempuh perjalanan jauh dengan motor untuk turun ke sungai di daerah Ciomas dan ke Curug Cigumawang daerah Padarincang Kabupaten Serang.

Jadi daripada foto-foto hasil jepretanku tercecer nggak karuan, mending aku post aja di sini.

Aku masih amatiran. Harap maklum.

Semua foto diambil dari Nikon D5200.

Hanya aku post beberapa yang menurutku terbaik.

Tugas 1: High Angle Close Up.
In frame: Lucky, temennya Zenith.
Alhamdulillah foto ini dipuji dosen hehe.

Tugas 1: Medium Shot Model Standar.
In frame: Kakek di Gunung Sari-Banten.

Tugas 1: High Angle Medium Shot.
In frame: Indira, temen SMP.
Alhamdulillah foto ini juga sempat dipuji dosen. Maaf Dir, udah nyiksa foto panas-panasan gitu.

Tugas 2: Garis
Lokasi: Stasiun Taman Sari-Serang

Tugas 2: Kontras
Harus bikin bangau origami dulu.

Tugas 2: Rule of Third
Lokasi: Banten Lama

Tugas 2: Warna
Ini kurang kreatif banget -_-

Tugas 3: Bluring Orang
Backlight banget ya?

Tugas 3: Bluring Kendaraan
One of my favorites. Waktu itu nggak bawa tripod, aku taroh aja itu kamera di jembatan penyeberangan biar nggak goyang-goyang harus nunggu 30 detik.

Tugas 3: Panning Orang

Tugas 3: Panning Motor
This is my favorite so far. Terimakasih mas-mas siapapun Anda. Maaf udah ngambil gambarnya, tapi Anda terlihat keren.

Tugas 3: Panning Mobil (Angkot)
Ini juga favorit.

Tugas 3: Zooming
Ini maghrib banget ngambilnya, dipinggir tol pula.

Masih ada tugas 4 dan tugas 5 serta tugas UAS. Tugas 4 tentang Depth of Field, yaitu zona ketajaman foto. Sengaja nggak aku upload karena yang jadi model teman-temanku. Nggak enak kalau nggak izin, karena banyak muka jeleknya haha.

Tugas 5 tentang cahaya. Ada mix light, pakai flash, siluet, dan sebagainya. Tapi di tugas yang ke-5 ini aku hanya mengerjakan mix light. Jadi nggak aku kumpulkan tugasnya hehe bandel dikit nggak-pa-pa ya. Alhamdulillah nilaiku masih aman. Thanks to Pak Burhan dosen Fotografi Ilmu Komunikasi UNTIRTA yang baik banget masih ngasih B+ buat aku yang pernah nggak ngerjain tugas.

Tugas UAS nggak aku upload karena... entahlah, menurutku nggak sebaik hasil tugas-tugas yang sebelumnya. Mungkin akan ku-upload di Instagram

Hehe masih biasa yaaa. Tapi makin ke sini makin membaik hasilnya. Syukur-syukur bisa kuasah terus dan jadi bermanfaat kedepannya.

See you on my next post!

Comments

Popular posts from this blog

Review: Critical Eleven (Film)

PS: Postingan ini bukan hanya berisi review film, tapi juga sedikit cerita pengalaman nekat menonton film naik motor sendiri Taktakan-Serang-Cilegon panas-panasan saat puasa. Alhamdulillah, rasa penasaranku terobati. I’ve finally watched Critical Eleven! Ya, rasanya memang selalu kurang afdol jika kamu sudah membaca sebuah karya yang menurutmu menarik, tapi kamu tidak menyaksikan karya tersebut dalam bentuk film. Ketika film dari buku yang kamu sukai muncul, setidaknya ada perasaan penasaran dan dorongan untuk membandingkannya dengan buku yang sudah kamu baca, kan? Setidaknya itulah yang terjadi padaku. Sabtu, 10 Juni 2017, tepatnya sebulan setelah film Critical Eleven mulai tayang di bioskop, aku melihat postingan instagram Ika Natassa yang merupakan penulis novel Critical Eleven, katanya film yang diangkat dari novelnya itu masih tayang di beberapa bioskop, salah satunya di Cilegon. Tanpa babibu aku langsung mengecek jadwal film di Cinema XXI Cilegon dan mendapati bahwa ku

Gila Followers?

Pernah baca "FOLLBACK GUE DONG..." di timeline twitter kalian atau di mention tab kalian? atau   "eh, follow blog gue ya!" yang disisipkan di antara komentar postingan blog kalian? atau  "woy, gue baru bikin tumblr nih. follow back ya!"  lewat chat facebook kalian atau di timeline twitter? Nah, kali ini gue cuma mau sharing aja ya tentang pengalaman gue tentang si gila followers . Jujur, jaman gue masih SMP (baru kenal twitter) kerjaan gue selain ngetwit ya minta difollow back sama artis-artis mancanegara. Tapi lambat laun gue tahu bahwa minta follow back orang yang belum dikenal itu sangat mengganggu dan gak sopan. Nah, sejak itu gue gak pernah minta follow back lagi kecuali kepada temen-temen deket gue yang baru bikin twitter. Beberapa bulan yang lalu... eh udah setahun sih, gue mendapati temen gue minta di-follow-back tumblr-nya karena dia baru membuat tumblr . Dia memberitahukan gue lewat chat facebook . Nah, karena gue gak enak hati sam

Do Not Rape Our National Heritages!

Today we can hear so many news on television about our national heritage which are stolen by other country.  We can search on google with the keyword “mencuri kebudayaan” and there are more than a million result in less than a second. It proved that there were bunch of people find the information about it. What kind of national heritage which is stolen by that country? Why are they steal our national heritages? And how to solve this case? Our national heritages is not only tangible heritages like Candi Borobudur or Taman Nasional Komodo, but we also have so many Intangible cultural heritages which is manifested through these points below: 1. Oral traditions and expressions (including Language). e.g., Bahasa Jawa, Bahasa Sunda, Bahasa Melayu, Bahasa Madura, Bahasa Padang, etcetera. 2. Performing arts (such as traditional music, dance and theatre) e.g., Gamelan (from Center Java, East Java and Bali), Tari Pendet (from Bali), Lenong (from Jakarta, Indonesia), etcetera