Skip to main content

Feel The Urge To Create Something

Haiii hehehe hmm ya, bingung mau nulis pembukaannya kayak gimana.

Well, aku sadar sejak tahun 2013 aku jarang nge-blog. Bukan karena sibuk kuliah, bukan. Bukan juga karena sibuk berorganisasi, bukaaan. Jadi akhir-akhir ini memang aku seperti malas menulis, dan ketika ada ide pun gak langsung aku tulis. Seperti kehilangan semangat menulis. Tidak seperti masa awal nge-blog, sekitar 2010 sampai 2013, setiap momen aku tulis, blog ini jadi seperti diary.

Ada banyak momen indah dan seru bersama teman dan keluarga serta gebetan yang pantas untuk di-share ke blog ini. Penting gak penting, aku suka menceritakan kebahagiaan. Karena jujur, setiap aku blogwalking pun aku selalu senang dan ikut senyum-senyum sendiri ketika membaca curhatan teman-teman blogger tentang keseruan mereka merayakan ulang tahun, baru jadian, piknik sama teman atau keluarga, dan postingan berbau kebahagiaan lainnya.

Aku juga sudah berkali-kali mengganti nama blog dan alamat blog-ku. Sekitar 3 kali ganti nama dan alamat hehe, dari mulai yang alay, sampai yang bagus seperti alamatku sekarang.

Jujur, ada perasaan sedih dan bersalah ketika aku sadar bahwa aku sudah lama meninggalkan blog ini, tapi kesadaran itu tidak lantas membuatku menjadi bersemangat dan rajin dan konsisten untuk memosting tulisan-tulisan di blog. Aku tetap saja jarang nge-blog, apalagi blogwalking.

So aku ingin bercerita sedikit tentang perkembangan kehidupanku.

Selama aku berkuliah, jujur, aku jadi gabut (gaji buta, istilah untuk orang yang kurang kerjaan). Semasa sekolah dulu, dari SD sampai SMA aku selalu ikut kursus, banyak sekali, dan itu menyibukanku. Dan aku gemar melakukan kursus apapun itu, apalagi kursus bahasa Inggris, aku tidak pernah merasa bosan. Sementara sejak kuliah, aku berhenti kursus ini-itu dan yaaa aku sedikit bingung harus apa. Saat kuliah di UPI dulu, aku sempat memutuskan untuk ikut UKM, tapi memang dasar tidak memiliki jiwa berorganisasi, yaaa akhirnya putus ditengah jalan.

Aku jadi pemalas sejak menjadi mahasiswa. Entah karena kurang kerjaan dan bingung mau apa, atau karena memang aku jenuh dengan kegiatan di luar sekolah (kegiatan untuk mengisi kehidupan yang paling utama untuk saat ini). Dulu aku sibuk les ini-itu, dan sekarang aku lelah, jenuh, sehingga aku selalu ingin main, ingin foya-foya dan lain-lain. But i wonder if im still taking some courses out there, would i be such a lazy or still like the old me (saat SD sampai SMA), karena bisa jadi malasnya aku ini karena aku sempat jadi mahasiswa kupu-kupu (kuliah-pulang kuliah-pulang) sekitar satu semester terakhir (karena saat semester 1 aku masih disibukan dengan OSPEK dan rapat dan satu UKM) saat aku di UPI (FYI, aku pernah kuliah di UPI selama setahun dan keluar, sekarang kuliah di UNTIRTA). Entahlah. Aku tidak tahu. Tapi yang jelas, sepertinya kurang kerjaan membuatku nyaman dan malas untuk ngapa-ngapain termasuk nge-blog.

Singkat cerita, aku sekarang di UNTIRTA, semangatku naik-turun. Tapi sekarang aku sedang merasakan semangat, terutama semangat untuk menulis.

Di luar perkuliahan, aku jadi crew suatu radio komunitas bernama TIRTA FM dan menjadi volunteer di ISBANBAN (Istana Belajar Anak Banten), semacam organisasi non-profit yang bergerak di bidang belajar-mengajar dan pengabdian pada masyarakat.

Well, dulu saat aku sedang semangat-semangatnya nge-blog, hal semacam magang di TIRTA FM atau ngajar anak-anak SD di suatu desa akan aku tulis, tapi sekarang, hal itu tidak kulakukan. Apa lagi alasannya kalau bukan malas? Sudah kujelaskan sebelumnya.

Tapi sekarang, aku menetapkan hatiku untuk tidak malas dan konsisten. Konsisten nge-blog di blog gado-gadoku ini.

Dan inshaallah aku akan membuat satu blog lagi untuk menampung hasil-hasil karyaku seperti cerpen, cerita bersambung, fan fiction, dan skrip-skrip radio hehe. Karena aku jadi Tim Produksi radio nih, jadi ya otomatis setiap minggu mau gak mau aku harus menulis satu skrip untuk program spesial. Aku rasa ini membantuku untuk konsisten menulis, karena dorongan tanggung jawab untuk menulis skrip untuk kebutuhan siaran ini benar-benar terasa berat jika alasanku menulis hanya untuk penyiar. So, aku punya alasan lain untuk menulis skrip supaya aku lebih semangat bekerja dan tetap konsisten, yaitu blog baru yang rencananya akan kujadikan tempat khusus penampungan hasil karyaku.

Masalah nama dan alamat untuk blog baru, sudah kutemukan baru saja, tadi malam hehe.

Akhir kata, semoga aku bisa konsisten. Aamiin.

Comments

  1. semoga bisa konsisten... gw juga punya blog udah tua.. tapi baru bulan2 kemarin mulai konsisten blog.. kencengin niat sama kencengin ikat kepala, semoga bisa lanjuuuuuuuut konsisten

    ReplyDelete
  2. iya, semoga bisa konsisten ya kita! yang bikin susah itu semangat yang naik turun, kalau sadar harus konsisten ya nulis lagi, kalau lagi males dan lupa buat konsisten ya akhirnya gak nulis-nulis.

    ReplyDelete
  3. Wohoooo baru main ke sini nih! Salam kenal yaa! \:D/
    Seru tuh bikin skrip untuk radio, pernah nyoba sih beberapa kali, menyenangkaan!

    ReplyDelete
  4. Semangat ngeblog, mbak :D
    Aku juga sering merasa sedih dan bersalah kalo lama ninggalin blog dan ga pernah nulis lagi, kadang karna masalah waktu, kadang ide, sama semangat yang jadi penghambat.

    Semoga kita bisa konsisten nulis di blog. Semangat wkwkw :'v

    ReplyDelete
  5. Aku baru main kesini :)) salam kenal ya, Mbak :)

    HIhihi aku ini baru males-malesnya kuliah banget nih :( wkwkwk nggak tau kenapa, malah sukanya ngeblog aja wkwkw. akhirnya, tugas terbengkalai. Nilai semester 5 besok, tau deh ya -_- wkwkw

    Yuk mulai ngeblog lagi :)) salam kenal dari Jogja ya :))

    ReplyDelete
  6. gue ikut doa semoga konsisten.. yiihaaaa...
    rasanya emang agak gimana gitu kalau semangat menulis ilang. dapet ide yang brilian sekalipun kalau nggak ada semangat menulis ya... males aja gitu..

    ReplyDelete
  7. Loh kok jadi malas nulisnya sekarang? Apa perlu aku semangatin? Ihikkk

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Review: Critical Eleven (Film)

PS: Postingan ini bukan hanya berisi review film, tapi juga sedikit cerita pengalaman nekat menonton film naik motor sendiri Taktakan-Serang-Cilegon panas-panasan saat puasa. Alhamdulillah, rasa penasaranku terobati. I’ve finally watched Critical Eleven! Ya, rasanya memang selalu kurang afdol jika kamu sudah membaca sebuah karya yang menurutmu menarik, tapi kamu tidak menyaksikan karya tersebut dalam bentuk film. Ketika film dari buku yang kamu sukai muncul, setidaknya ada perasaan penasaran dan dorongan untuk membandingkannya dengan buku yang sudah kamu baca, kan? Setidaknya itulah yang terjadi padaku. Sabtu, 10 Juni 2017, tepatnya sebulan setelah film Critical Eleven mulai tayang di bioskop, aku melihat postingan instagram Ika Natassa yang merupakan penulis novel Critical Eleven, katanya film yang diangkat dari novelnya itu masih tayang di beberapa bioskop, salah satunya di Cilegon. Tanpa babibu aku langsung mengecek jadwal film di Cinema XXI Cilegon dan mendapati bahwa ku

Review: Himouto! Umaru-chan (Anime TV Series)

Cover Serial Televisi Anime Himouto! Umaru-chan Judul                 : Himouto! Umaru-chan Penulis              : Takashi Aoshima Sutradara         : Masahiko Ohta Tahun Tayang : 2015 Himouto! Umaru-chan adalah serial manga yang  ditulis oleh Sankaku Head yang kemudian diadaptasi ke dalam serial televisi pada tahun 2015 lalu, tepatnya anime ini tayang pada tanggal 9 Juli 2015 hingga 24 September 2015. Kemarin saya baru saja selesai menonton serial anime ini. Hanya ada 12 episodes, sehingga tidak membutuhkan banyak waktu untuk mengetahui akhir cerita serial anime bergenre komedi ini. Umaru adalah seorang gadis SMA yang sangat pintar, berbakat, baik hati, sangat cantik, serta menarik, sangat sempurna sehingga semua orang menyukainya. Namun sifat-sifat tersebut berubah drastis seketika Umaru masuk ke dalam apartemen kecil kakaknya, Taihei. Umaru berubah menjadi seorang pemalas. Ia hanya mau bermain game, makan, dan tidur. Oke, langsung lanjut ke epis

Do Not Rape Our National Heritages!

Today we can hear so many news on television about our national heritage which are stolen by other country.  We can search on google with the keyword “mencuri kebudayaan” and there are more than a million result in less than a second. It proved that there were bunch of people find the information about it. What kind of national heritage which is stolen by that country? Why are they steal our national heritages? And how to solve this case? Our national heritages is not only tangible heritages like Candi Borobudur or Taman Nasional Komodo, but we also have so many Intangible cultural heritages which is manifested through these points below: 1. Oral traditions and expressions (including Language). e.g., Bahasa Jawa, Bahasa Sunda, Bahasa Melayu, Bahasa Madura, Bahasa Padang, etcetera. 2. Performing arts (such as traditional music, dance and theatre) e.g., Gamelan (from Center Java, East Java and Bali), Tari Pendet (from Bali), Lenong (from Jakarta, Indonesia), etcetera