Skip to main content

Festival Jepang di UNJ

2 November aku dan adikku dan rombongan komunitas pecinta budaya Jepang mengunjungi suatu acara festival Jepang di UNJ. Aku bukan Otaku (Pecinta komik Jepang) *cmiiw*, tapi aku suka iri sama teman-teman yang bisa ke festival semacam ini dan berfoto ria dengan cosplayer yang lucu-lucu, jadi yaaa akhirnya aku putuskan untuk ikutan nimbrung rombongan adikku untuk memenuhi satu impian jangka pendekku.

Singkat cerita...

Hatsune Miku 

Gak tau ini anime apaan -_-

Hanya ada beberapa stand, kata teman-teman yang sering ke Festival Jepang, ini sih sepi, gak seru.
Tapi kalau menurutku, yang baru pertama kali ke acara kayak gini, ya seru-seru aja.


Zenith

Emang Alice (Alice in Wonderland) itu tokoh manga-manga-an?
Well, honestly aku juga gak tau dia cosplayer-in tokoh apa.

Aku juga gak tahu ini tokoh apa, tapi ini kakak-kakak ganteng dah, apalagi pas senyum.

Ada joget-joget jejepangan gitu deh.

Udah ganti baju, bau keringet euy. :D

Harus nunggu di antrean panjang kalau mau foto sama mereka.

Ini orang serus banget dah.


Ceyeeem :'(

Nyesel banget, ada salah satu foto yang gak keambil. Padahal foto sama anime yang aneh dan keren banget bawa banyak pedang-pedangan gitu.

Ini mah aku tahu banget. DIGIMON.

Cantiknya saingan.

Please... ini orang jadi lebih mirip member boyband daripada anime anime gitu.

Ciyeeeh

eee -_-

Ada panggungnya, orang-orangnya nyanyi lagu-lagu Jepang sama soundtrack kartun Jepang gitu.

Ini tokoh Death Note.

Gak tau anime apaan.

Lagi santai aku gangguin minta foto.

Dia tampan dah aslinya.

Itu barang-barang yang aku beliii.
Lucu-lucu tapi mahal-mahal untuk printilan macem kipas sama gantungan.
Bajunya sih murah.

Ingin ke festival semacam ini lagiii. Ingin yang di UI. Ajak-ajak aku yaaa kalau ada festival Jepang seperti ini lagiii.

With love, Atu.

Comments

  1. Naksir sama bajunya >w<
    Kawai, kakak!

    ReplyDelete
  2. Btw berapa kali ganti baju tuh selama acara? Gak mau kalah ma ksotum peserta costpalyernya kayaknya :D

    ReplyDelete
  3. Seru juga.. hehe
    kok aku ga tau tgl 2 Nov kemarin ada acr ky gitu di UNJ. Padahal deket. Kelamaan di goa kali ya -__-

    ReplyDelete
  4. Kok kamu cakep juga ya? *salah fokus liat foto*
    Bahaha yang digimon kurang mirip tuh masnya

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Review: Critical Eleven (Film)

PS: Postingan ini bukan hanya berisi review film, tapi juga sedikit cerita pengalaman nekat menonton film naik motor sendiri Taktakan-Serang-Cilegon panas-panasan saat puasa. Alhamdulillah, rasa penasaranku terobati. I’ve finally watched Critical Eleven! Ya, rasanya memang selalu kurang afdol jika kamu sudah membaca sebuah karya yang menurutmu menarik, tapi kamu tidak menyaksikan karya tersebut dalam bentuk film. Ketika film dari buku yang kamu sukai muncul, setidaknya ada perasaan penasaran dan dorongan untuk membandingkannya dengan buku yang sudah kamu baca, kan? Setidaknya itulah yang terjadi padaku. Sabtu, 10 Juni 2017, tepatnya sebulan setelah film Critical Eleven mulai tayang di bioskop, aku melihat postingan instagram Ika Natassa yang merupakan penulis novel Critical Eleven, katanya film yang diangkat dari novelnya itu masih tayang di beberapa bioskop, salah satunya di Cilegon. Tanpa babibu aku langsung mengecek jadwal film di Cinema XXI Cilegon dan mendapati bahwa ku

Gila Followers?

Pernah baca "FOLLBACK GUE DONG..." di timeline twitter kalian atau di mention tab kalian? atau   "eh, follow blog gue ya!" yang disisipkan di antara komentar postingan blog kalian? atau  "woy, gue baru bikin tumblr nih. follow back ya!"  lewat chat facebook kalian atau di timeline twitter? Nah, kali ini gue cuma mau sharing aja ya tentang pengalaman gue tentang si gila followers . Jujur, jaman gue masih SMP (baru kenal twitter) kerjaan gue selain ngetwit ya minta difollow back sama artis-artis mancanegara. Tapi lambat laun gue tahu bahwa minta follow back orang yang belum dikenal itu sangat mengganggu dan gak sopan. Nah, sejak itu gue gak pernah minta follow back lagi kecuali kepada temen-temen deket gue yang baru bikin twitter. Beberapa bulan yang lalu... eh udah setahun sih, gue mendapati temen gue minta di-follow-back tumblr-nya karena dia baru membuat tumblr . Dia memberitahukan gue lewat chat facebook . Nah, karena gue gak enak hati sam

Do Not Rape Our National Heritages!

Today we can hear so many news on television about our national heritage which are stolen by other country.  We can search on google with the keyword “mencuri kebudayaan” and there are more than a million result in less than a second. It proved that there were bunch of people find the information about it. What kind of national heritage which is stolen by that country? Why are they steal our national heritages? And how to solve this case? Our national heritages is not only tangible heritages like Candi Borobudur or Taman Nasional Komodo, but we also have so many Intangible cultural heritages which is manifested through these points below: 1. Oral traditions and expressions (including Language). e.g., Bahasa Jawa, Bahasa Sunda, Bahasa Melayu, Bahasa Madura, Bahasa Padang, etcetera. 2. Performing arts (such as traditional music, dance and theatre) e.g., Gamelan (from Center Java, East Java and Bali), Tari Pendet (from Bali), Lenong (from Jakarta, Indonesia), etcetera