Skip to main content

Digital Narcissism Personality Disorder

Am i suffering this kind of disorder? Aku mulai memikirkan ini setelah temenku mempresentasikan jenis kelainan ini saat final test LIA satu setengah tahun lalu.

Jadi gini loh singkatnya, Digital Narcissism Personality Disorder (DNPD) ini adalah suatu keadaan dimana seseorang narsis, suka cari perhatian dan pengakuan di dunia maya. Orang-orang yang mengalami ini biasanya tidak sadar dengan perbedaan yang terjadi pada dirinya yang suka cari perhatian, narsis dan lain-lain di dunia maya sementara bersikap biasa di dunia nyata.

Berikut ada beberapa ciri-ciri orang yang mengalami DNPD:
  1. Sering online
  2. Punya banyak teman di sosial media
  3. Sering upload foto memamerkan kecantikan/ketampanan mereka (tebar pesona)
  4. Sering cari perhatian lewat tweet atau status mereka di sosial media atau melalui komentar yang mereka berikan kepada orang-orang di dunia maya
  5. Terlihat agresif di dunia maya
  6. Kebanyakan teman-teman di dunia maya adalah kenalan baru, bukan teman sekolah atau lingkungan
  7. Jaga image
Dan masih banyak lagi ciri-cirinya, itu hanya ciri-ciri umumnya saja.

Biasanya sih orang-orang yang terkena ini adalah orang-orang yang sangat sederhana di dunia nyata, kurang gaul dan tertutup. Nah, karena dia malu bergaul secara langsung, maka dia cari cara untuk bisa mendapatkan perhatian di luar. Ya dengan cara mencari teman di dunia maya.

Jujur nih aku merasa aku begitu. Aku cenderung lebih cerewet di twitter daripada di sekolah. Aku gak pendiam sih, tapi kalau dibandingkan antara aku di dunia nyata dan di dunia maya berbeda. Aku juga sering upload foto di instagram, cari perhatian di omegle, mengkritik sesuatu di twitter dengan agak kasar. Aku emang ceplas-ceplos kalau ngomong, tapi di twitter aku lebih parah. Aku berusaha menghilangkan kebiasaanku di dunia maya tapi rasanya sulit untuk mengurangi waktu untuk online karena aku suka diperhatikan, aku suka ketika orang-orang bilang aku cantik, aku suka kalau ada orang menyapa aku duluan di chat facebook, ym dan lainnya. Salah gak sih aku begini? Tapi aku gak ngetwit 100-1000 twit sehari kok, aku juga gak sering ganti-ganti avatar atau profile picture, aku juga gak membuat status setiap hari. Tapi aku merasa ada yang gak beres aja. Gak ada yang menilaiku aneh-aneh, jadi aku sulit untuk mengambil keputusan apakah aku mengalami kelainan ini.

Gimana menurut kalian? Adakah yang mengalami dan kebetulan menyadari hal ini?

Comments

  1. aku juga merasa seperti itu.. hahaha.. dunia maya memang tampak berbeda dengan dunia nyata

    ReplyDelete
  2. sambil blog walking sambil ngomentar ah....
    aku ma crewet dimana aja, serius dah '-'

    ReplyDelete
  3. Dunia maya itu bisa di bilang hening namun bising ya mbak :)

    Sehari aja ndak gentayangan di dunianya...mesti ada yg kurang di rasa hehe
    Salam :)

    ReplyDelete
  4. Hmm ini memang sungguh terjadi, dan banyak terjadi pada kita kita yang dalam kesehariannya tidak lepas dari Blogging, FB , BBM dan juga media sosial lainnya. Saya kira ini materi yang menarik untuk dikaji dan didiskusikan kembali. Apakah ini termasuk dalam sindorm IAD (Internet Addictive Disorder)? Penyakit kecanduan Internet?

    ReplyDelete
  5. hmmm
    saya juga kadang begitu
    sok eksis gitu
    hehehe
    namanya jg dunia maya

    ReplyDelete
  6. aku sih tadinya nggak ngerasa, tapi setelah beberapa kali ketemu sama temen dari dunia maya, kebanyakan bilang aku kok aslinya lebih diem?
    jadi kepikiran, jangan2 emang aku mengidap itu :/

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Review: Critical Eleven (Film)

PS: Postingan ini bukan hanya berisi review film, tapi juga sedikit cerita pengalaman nekat menonton film naik motor sendiri Taktakan-Serang-Cilegon panas-panasan saat puasa. Alhamdulillah, rasa penasaranku terobati. I’ve finally watched Critical Eleven! Ya, rasanya memang selalu kurang afdol jika kamu sudah membaca sebuah karya yang menurutmu menarik, tapi kamu tidak menyaksikan karya tersebut dalam bentuk film. Ketika film dari buku yang kamu sukai muncul, setidaknya ada perasaan penasaran dan dorongan untuk membandingkannya dengan buku yang sudah kamu baca, kan? Setidaknya itulah yang terjadi padaku. Sabtu, 10 Juni 2017, tepatnya sebulan setelah film Critical Eleven mulai tayang di bioskop, aku melihat postingan instagram Ika Natassa yang merupakan penulis novel Critical Eleven, katanya film yang diangkat dari novelnya itu masih tayang di beberapa bioskop, salah satunya di Cilegon. Tanpa babibu aku langsung mengecek jadwal film di Cinema XXI Cilegon dan mendapati bahwa ku

Review: Himouto! Umaru-chan (Anime TV Series)

Cover Serial Televisi Anime Himouto! Umaru-chan Judul                 : Himouto! Umaru-chan Penulis              : Takashi Aoshima Sutradara         : Masahiko Ohta Tahun Tayang : 2015 Himouto! Umaru-chan adalah serial manga yang  ditulis oleh Sankaku Head yang kemudian diadaptasi ke dalam serial televisi pada tahun 2015 lalu, tepatnya anime ini tayang pada tanggal 9 Juli 2015 hingga 24 September 2015. Kemarin saya baru saja selesai menonton serial anime ini. Hanya ada 12 episodes, sehingga tidak membutuhkan banyak waktu untuk mengetahui akhir cerita serial anime bergenre komedi ini. Umaru adalah seorang gadis SMA yang sangat pintar, berbakat, baik hati, sangat cantik, serta menarik, sangat sempurna sehingga semua orang menyukainya. Namun sifat-sifat tersebut berubah drastis seketika Umaru masuk ke dalam apartemen kecil kakaknya, Taihei. Umaru berubah menjadi seorang pemalas. Ia hanya mau bermain game, makan, dan tidur. Oke, langsung lanjut ke epis

Do Not Rape Our National Heritages!

Today we can hear so many news on television about our national heritage which are stolen by other country.  We can search on google with the keyword “mencuri kebudayaan” and there are more than a million result in less than a second. It proved that there were bunch of people find the information about it. What kind of national heritage which is stolen by that country? Why are they steal our national heritages? And how to solve this case? Our national heritages is not only tangible heritages like Candi Borobudur or Taman Nasional Komodo, but we also have so many Intangible cultural heritages which is manifested through these points below: 1. Oral traditions and expressions (including Language). e.g., Bahasa Jawa, Bahasa Sunda, Bahasa Melayu, Bahasa Madura, Bahasa Padang, etcetera. 2. Performing arts (such as traditional music, dance and theatre) e.g., Gamelan (from Center Java, East Java and Bali), Tari Pendet (from Bali), Lenong (from Jakarta, Indonesia), etcetera