Skip to main content

FIELD TRIP TO DPR/MPR RI

26 Juli 2016 Aku dan teman-teman Ilmu Komunikasi UNTIRTA 2013 dan 2014 field trip ke gedung DPR/MPR RI. Seminggu sebelumnya, di chat room grup angkatan muncul pengumuman mengenai field trip ini. Katanya sih field trip kehumasan. Aku saat itu senang sekali, walaupun keadaan sedang gak ada uang, karena aku pikir ke Jakarta gak membutuhkan uang banyak.

Dan benar saja, kami hanya cukup membayar uang sejumlah 25,000 rupiah untuk bisa sampai ke sana dengan segala akomodasi yang memadai. Senangnya kuliah di UNTIRTA, sering-sering adakan field trip murah meriah seperti ini.

with Bocin. Aku lagi makan lontong.

Di sana, tidak sesuai dugaan sih. Aku kira kami bisa bertemu banyak sekali anggota DPR dan MPR yang lalu-lalang hendak mengikuti rapat. Aku kira kami akan mendapatkan materi-materi kehumasan seperti bagaimana menjadi humas DPR/MPR yang pasti sangat berat, dan sebagainya. Ternyata tidak ada anggota DPR dan MPR yang sibuk berjalan menuju ruang rapat atau menuju tempat parkir untuk segera pulang untuk melayani rakyat yang mereka wakili. Ternyata aku juga tidak mendapatkan materi kehumasan (dapet sih, tapi setelah ada beberapa teman yang bertanya pertanyaan yang nyerempet ke arah tersebut).

atas: Setelah kuliah dari bapak Johnson, Staf Badan Keahlian DPR RI mengenai tugas, fungsi, alat kelengkapan DPR, dan Public Policy.
bawah: Setelah kuliah dari Biro Humas MPR.

Tapi walaupun diluar dugaan, walaupun beberapa teman harus kecewa karena tidak bisa bertemu Anang Hermansyah atau Eko Patrio, walaupun kami mendapatkan materi yang agak keluar dari ekspektasi kami, kami tetap senang. Kami, setidaknya aku, mendapatkan pengalaman yang berharga karena akhirnya aku bisa menginjakan kaki di gedung yang sering aku lihat di TV, akhirnya aku merasakan atmosfer yang juga dirasakan oleh para wakil rakyat ketika mereka melaksanakan tugasnya di sana, aku juga baru tahu kalau di gedung itu ada museumnya.

Di halaman gedung MPR/DPR RI.

Selfie terooos. Tapi itu masih mending, ada yang nyampe ratusan foto. Gileee bener dah gak abis pikir.

Di toilet MPR/DPR yang katanya renovasinya sampe milyaran itu. Emang bersih dan mewah sih hehe padahal mah isinya standar, ada closet, ada westafel, ada pintu, dan ada kaca.

Aku mendapati beberapa temanku berdoa kelak bisa bekerja di gedung tersebut, berdoa bisa menjadi staff humas atau bahkan kepala biro humas DPR/MPR. Sedangkan aku berdoa untuk bisa menjadi bagian dari PBB, yang menurutku sama baiknya.

Field trip menurutku bukan saja untuk menambah ilmu dan pengalaman perjalanan, tapi juga menjadi motivasi dan doa serta inspirasi untuk bisa meraih cita-cita atau menjadi lebih baik atau menjadi seperti apa yang kita lihat di tempat baru tersebut.

That day was a wonderful day. Mungkin orang bilang, itu cuma study tour biasa, cuma setengah hari, anak TK juga pernah study tour di sana, tapi bagiku itu menyenangkan. Apalagi aku membawa banyak sekali oleh-oleh file foto-foto kami selama di sana hehe.


See ya on my next post!

Comments

Popular posts from this blog

Review: Critical Eleven (Film)

PS: Postingan ini bukan hanya berisi review film, tapi juga sedikit cerita pengalaman nekat menonton film naik motor sendiri Taktakan-Serang-Cilegon panas-panasan saat puasa. Alhamdulillah, rasa penasaranku terobati. I’ve finally watched Critical Eleven! Ya, rasanya memang selalu kurang afdol jika kamu sudah membaca sebuah karya yang menurutmu menarik, tapi kamu tidak menyaksikan karya tersebut dalam bentuk film. Ketika film dari buku yang kamu sukai muncul, setidaknya ada perasaan penasaran dan dorongan untuk membandingkannya dengan buku yang sudah kamu baca, kan? Setidaknya itulah yang terjadi padaku. Sabtu, 10 Juni 2017, tepatnya sebulan setelah film Critical Eleven mulai tayang di bioskop, aku melihat postingan instagram Ika Natassa yang merupakan penulis novel Critical Eleven, katanya film yang diangkat dari novelnya itu masih tayang di beberapa bioskop, salah satunya di Cilegon. Tanpa babibu aku langsung mengecek jadwal film di Cinema XXI Cilegon dan mendapati bahwa ku

Gila Followers?

Pernah baca "FOLLBACK GUE DONG..." di timeline twitter kalian atau di mention tab kalian? atau   "eh, follow blog gue ya!" yang disisipkan di antara komentar postingan blog kalian? atau  "woy, gue baru bikin tumblr nih. follow back ya!"  lewat chat facebook kalian atau di timeline twitter? Nah, kali ini gue cuma mau sharing aja ya tentang pengalaman gue tentang si gila followers . Jujur, jaman gue masih SMP (baru kenal twitter) kerjaan gue selain ngetwit ya minta difollow back sama artis-artis mancanegara. Tapi lambat laun gue tahu bahwa minta follow back orang yang belum dikenal itu sangat mengganggu dan gak sopan. Nah, sejak itu gue gak pernah minta follow back lagi kecuali kepada temen-temen deket gue yang baru bikin twitter. Beberapa bulan yang lalu... eh udah setahun sih, gue mendapati temen gue minta di-follow-back tumblr-nya karena dia baru membuat tumblr . Dia memberitahukan gue lewat chat facebook . Nah, karena gue gak enak hati sam

Review: Himouto! Umaru-chan (Anime TV Series)

Cover Serial Televisi Anime Himouto! Umaru-chan Judul                 : Himouto! Umaru-chan Penulis              : Takashi Aoshima Sutradara         : Masahiko Ohta Tahun Tayang : 2015 Himouto! Umaru-chan adalah serial manga yang  ditulis oleh Sankaku Head yang kemudian diadaptasi ke dalam serial televisi pada tahun 2015 lalu, tepatnya anime ini tayang pada tanggal 9 Juli 2015 hingga 24 September 2015. Kemarin saya baru saja selesai menonton serial anime ini. Hanya ada 12 episodes, sehingga tidak membutuhkan banyak waktu untuk mengetahui akhir cerita serial anime bergenre komedi ini. Umaru adalah seorang gadis SMA yang sangat pintar, berbakat, baik hati, sangat cantik, serta menarik, sangat sempurna sehingga semua orang menyukainya. Namun sifat-sifat tersebut berubah drastis seketika Umaru masuk ke dalam apartemen kecil kakaknya, Taihei. Umaru berubah menjadi seorang pemalas. Ia hanya mau bermain game, makan, dan tidur. Oke, langsung lanjut ke epis