Skip to main content

Review: Bumi -Cynthia Febrina

goodreads.com

Judul                  : Bumi; Empat Jiwa, Meniti Satu Nadi
Pengarang          : Cynthia Febrina
Penerbit              : PT. Alex Media Computindo
Tahun terbit       : 2013
Tebal                  : 257 halaman

Aghniya adalah anak yang keras kepala, yang emosinya sering meledak-ledak, cerdas, dan mempunyai ibu yang cantik dan perhatian.

Windy, perempuan lemah lembut seperti putri, punya kehidupan indah bersama pacarnya yang sempurna yang sering membuat perempuan lain iri dengannya.

Doton, laki-laki dewasa dan polos yang hanya sibuk memikirkan kuliahnya tanpa terdistorsi oleh hal-hal seperti berhubungan dengan wanita atau pergi ke kelab malam seperti teman-temannya.

Kenn, laki-laki sempurna dengan harta, ketampanan, serta kecerdasan yang ia miliki yang selalu membuat orang-orang di sekitarnya iri.

Bumi mengisahkan persabahatan empat orang yang dipertemukan di sebuah unit kegiatan mahasiswa---Jurnalistik---yang kemudian dari sanalah hubungan keempat orang itu semakin erat. Namun masing-masing dari mereka menyimpan rahasianya, inilah yang ternyata membuat mereka tidak mengenal satu sama lain selain kepribadian yang tampak dari luar, hingga pada suatu hari mereka merasa butuh untuk mengungkapkan apa yang selama ini mereka sembunyikan.


Sudut pandang yang digunakan adalah sudut pandang orang pertama. Uniknya, masing-masing dari empat karakter utama bercerita mengenai kisahnya masing-masing. Memang agak membingungkan karena harus berpindah dari sudut pandang satu ke sudut pandang yang lain, tapi dari situlah kita dapat benar-benar mengerti apa yang dirasakan oleh masing-masing karakter.

Alur yang digunakan adalah alur maju, jadi membuat pembaca mudah untuk mencerna cerita tanpa harus dibingungkan oleh alur.

Gaya bahasanya cenderung santai tapi bukan berarti tidak baku. Terdapat sedikit perbedaan bahasa yang digunakan oleh penulis untuk setiap sudut pandang. Contohnya pada saat bercerita dari sudut pandang Windy, Doton, dan Ken, kata ganti orang pertama adalah "aku", namun pada saat bercerita dari sudut pandang Aghniya, kata "aku" menjadi "gue", selebihnya sama saja, tidak menggunakan bahasa gaul saat narasi, namun pada dialognya menggunakan bahasa santai sehari-hari, jadi tidak begitu kaku.

Karakternya sangat real karena orang-orang dengan seperti Aghni, Doton, Kenn, dan Windy, serta seluruh karakter pendukung sebenarnya mudah ditemukan di sekitar kita. Jadi tidak ada karakter dengan kepribadian janggal yang berkesan tidak masuk akal. Bahkan karakter Dimas---kakak Aghni---yang aneh dan stress, dan karakter Daniel---pacar Windy---yang sikapnya cenderung seperti orang pengidap bipolar pun terkesan natural dan tidak berkesan dilebih-lebihkan.

Latar tempatnya adalah Kampus, Cafe, Rumah, dan tempat-tempat lain yang biasa. Tidak ada tempat yang berkesan seperti di luar negeri, atau tempat-tempat yang aneh. Jadi dari latar tempatnya tidak ada pengetahuan baru yang dapat saya ambil.


Secara keseluruhan novel ini menawarkan cerita yang menarik. Tidak seperti kisah persahabatan pada umumnya yang bercerita tentang bagaimana bermain bersama sahabat, konflik dengan sahabat, dan semacamnya. Novel ini lebih mengangkat konflik batin yang dirasakan oleh setiap karakter utama, bagaimana masing-masing dari mereka menyimpan berbagai perasaan kepada sahabat-sahabatnya, dan perjuangan masing-masing karakter menjaga rahasianya dengan terus membangun imej baik demi mendapatkan pengakuan dari sahabat dan orang-orang sekitar.

Bumi adalah kisah persahabatan, cinta, dan kasih sayang yang dikemas dengan baik, dengan mengungkap kenyataan yang selama ini sering terjadi di sekitar kita. Bagaimana orang-orang membangun kesan baik untuk membuat orang lain terkesan dan mencintai mereka, walaupun itu menyiksa diri mereka karena mereka terpaksa berbohong kepada orang lain bahkan diri mereka sendiri. Kebohongan suatu saat pasti akan terungkap, bagaimanapun caranya. Dan ketika itu semua terungkap, kita hanya bisa memetik pelajaran berharga darinya.

Banyak quotes menarik yang saya temukan di buku ini. Salah satunya adalah:
Gantungkanlah harapanmu pada Tuhan, jangan sekali-kali pada seonggok daging yang bernapas. (Halaman 252)
Satu hal yang saya kurang sukai dari novel ini adalah, di akhir cerita semuanya terasa sangat cepat dan mudah seolah dibuat agar cepat selesai. Contohnya ketika Kenn dan Windy tahu siapa Doton sebenarnya, tulisannya kurang gereget, akan lebih baik jika ekspresi Kenn dan Windy dideskripsikan dengan jelas, seperti orang yang benar-benar kaget mengetahui kenyataan yang aneh dan di luar dugaan. Begitu juga ketika Aghni atau yang lain mengetahui fakta dari masing-masing sahabatnya yang sangat mengejutkan, seharusnya tidak dibiarkan datar begitu saja. Memang mereka pasti berpikir bahwa setiap orang punya rahasianya masing-masing, tapi jika saya jadi mereka pasti saya akan kaget sekali ketika mengetahui kenyataan sebenarnya. Nah, deskripsinya itu yang kurang mengesankan, jadi kesan real-nya itu kurang.

Novel yang berkisah tentang konflik batin yang dikemas dalam kisah persahabatan, cinta, dan kasih sayang yang indah dan patut dibaca.

4 dari 5 bintang untuk Bumi.

Comments

Popular posts from this blog

Review: Critical Eleven (Film)

PS: Postingan ini bukan hanya berisi review film, tapi juga sedikit cerita pengalaman nekat menonton film naik motor sendiri Taktakan-Serang-Cilegon panas-panasan saat puasa. Alhamdulillah, rasa penasaranku terobati. I’ve finally watched Critical Eleven! Ya, rasanya memang selalu kurang afdol jika kamu sudah membaca sebuah karya yang menurutmu menarik, tapi kamu tidak menyaksikan karya tersebut dalam bentuk film. Ketika film dari buku yang kamu sukai muncul, setidaknya ada perasaan penasaran dan dorongan untuk membandingkannya dengan buku yang sudah kamu baca, kan? Setidaknya itulah yang terjadi padaku. Sabtu, 10 Juni 2017, tepatnya sebulan setelah film Critical Eleven mulai tayang di bioskop, aku melihat postingan instagram Ika Natassa yang merupakan penulis novel Critical Eleven, katanya film yang diangkat dari novelnya itu masih tayang di beberapa bioskop, salah satunya di Cilegon. Tanpa babibu aku langsung mengecek jadwal film di Cinema XXI Cilegon dan mendapati bahwa ku

Gila Followers?

Pernah baca "FOLLBACK GUE DONG..." di timeline twitter kalian atau di mention tab kalian? atau   "eh, follow blog gue ya!" yang disisipkan di antara komentar postingan blog kalian? atau  "woy, gue baru bikin tumblr nih. follow back ya!"  lewat chat facebook kalian atau di timeline twitter? Nah, kali ini gue cuma mau sharing aja ya tentang pengalaman gue tentang si gila followers . Jujur, jaman gue masih SMP (baru kenal twitter) kerjaan gue selain ngetwit ya minta difollow back sama artis-artis mancanegara. Tapi lambat laun gue tahu bahwa minta follow back orang yang belum dikenal itu sangat mengganggu dan gak sopan. Nah, sejak itu gue gak pernah minta follow back lagi kecuali kepada temen-temen deket gue yang baru bikin twitter. Beberapa bulan yang lalu... eh udah setahun sih, gue mendapati temen gue minta di-follow-back tumblr-nya karena dia baru membuat tumblr . Dia memberitahukan gue lewat chat facebook . Nah, karena gue gak enak hati sam

Review: Himouto! Umaru-chan (Anime TV Series)

Cover Serial Televisi Anime Himouto! Umaru-chan Judul                 : Himouto! Umaru-chan Penulis              : Takashi Aoshima Sutradara         : Masahiko Ohta Tahun Tayang : 2015 Himouto! Umaru-chan adalah serial manga yang  ditulis oleh Sankaku Head yang kemudian diadaptasi ke dalam serial televisi pada tahun 2015 lalu, tepatnya anime ini tayang pada tanggal 9 Juli 2015 hingga 24 September 2015. Kemarin saya baru saja selesai menonton serial anime ini. Hanya ada 12 episodes, sehingga tidak membutuhkan banyak waktu untuk mengetahui akhir cerita serial anime bergenre komedi ini. Umaru adalah seorang gadis SMA yang sangat pintar, berbakat, baik hati, sangat cantik, serta menarik, sangat sempurna sehingga semua orang menyukainya. Namun sifat-sifat tersebut berubah drastis seketika Umaru masuk ke dalam apartemen kecil kakaknya, Taihei. Umaru berubah menjadi seorang pemalas. Ia hanya mau bermain game, makan, dan tidur. Oke, langsung lanjut ke epis