Skip to main content

I Have This One Guy Whom I Met On Omegle

So i came back to omegle several days ago. Duh, sebenarnya sudah gak zamannya main omegle sih, but i can't resist it, i sometimes need someone to listen to me, about my problems and insecurities which always makes me go to that site all over again.

I don't know, i just feel that nobody can really listen to my shits but them. Teman-teman kadang-kadang bukan mau mendengarkan dan mengerti diriku tapi hanya ingin tahu masalahku. That's it. Itu yang terus membuatku menjadikan situs itu pelarianku.

Aku pernah menuliskan tentang betapa useless-nya omegle beberapa bulan lalu---maybe a year ago. Tapi ternyata omegle berguna. Ada beberapa orang di sana yang mau mendengarkanku. Entahlah, aku merasa mereka lebih mengerti aku daripada mereka yang ada di dunia nyata.

So i have this one guy whom i met on omegle several days ago. Kami belum ngobrol banyak, kami hanya saling menyapa sesekali via line dan mengobrol via telepon selama 60 menit beberapa malam lalu. I like him.

Aku benci selalu menyukai orang dari dunia maya. Aku benci kenyataan bahwa pengalamanku yang lalu pernah membuatku takut. Aku pernah bertemu dengan seseorang dari omegle, awalnya aku tidak menyukainya, tapi ketika aku mulai menyukainya, dia malah sudah bersama yang lain, perempuan dari omegle juga.

Aku takut untuk menyukai orang dari dunia maya lagi. Aku takut ketika aku bertemu dengannya suatu hari nanti, dia malah ilfeel dan berubah pikiran. Dia yang tadinya menyukaiku, malah jadi ogah mengobrol denganku lagi.

Aku benci mengapa laki-laki diciptakan seperti itu---maksudku mereka menyukai apa yang mereka lihat. Jujur, aku jarang sekali mengedit foto-fotoku yang aku upload di social media, tapi entahlah, ada saja kekuranganku yang menghalangiku. Aku yang tidak begitu cantik, aku yang introvert dan tertutup. Dari beberapa laki-laki yang aku kenal dari dunia nyata maupun maya pasti tidak menyukaiku karena dua hal tersebut. Mau diubah juga susah. Kenapa sih, dia yang aku suka tidak pernah menyukaiku? Bosan dengan perasaan yang tidak pernah terbalas---kecuali dengan dia yang dulu.

So i have this one guy whom i met on omegle several days ago. I like him. Dia pintar, rajin, dan sudah punya pekerjaan. I like him, ya Allah.

Konyol ya? Terserah. Aku juga gak ngerti. Kadang aku bisa suka dengan orang secepat ini, kadang juga butuh waktu lama. Tapi aku menyukai seseorang karena satu momen, satu momen yang muncul tiba-tiba, kapanpun itu, entah sehari atau sebulan atau setahun setelah aku kenal dengan seseorang itu. Dan ketika aku menyukai seseorang, for God's sake, susah banget mengubah perasaanku, butuh waktu berbulan-bulan setidaknya itu yang pernah terjadi denganku, dua kali.

Aku pernah membaca suatu artikel di internet, katanya Allah sudah menuliskan jodoh setiap manusia jauh sebelum manusia diciptakan. Aku pernah beberapa kali membaca buku-buku pelajaran Pendidikan Agama Islam yang menyatakan bahwa salah satu takdir yang tidak bisa diubah adalah jodoh. Aku juga pernah membaca suatu artikel di internet yang menyatakan bahwa kita tidak bisa mengatur jodoh kita, jodoh sepenuhnya diatur oleh Allah, kita manusia hanya bisa berdoa supaya cepat didatangkan jodoh yang terbaik untuk kita. Aku pernah membaca sebuah novel yang salah satu tokohnya pernah berkata bahwa tidak ada salahnya jika dia menyebut nama seseorang yang dia suka untuk dijadikan jodohnya, namun semua ketentuannya tetap diserahkan kepada Allah.

Jadi boleh kan jika aku menyisipkan namanya di dalam doaku?

Tapi semua ketentuan Allah akan tetap aku terima dengan ikhlas karena aku tahu---ini menurut kaca mataku saja sih---kalau sudah jodoh mah pasti akan saling mencintai apapun yang ada pada diri masing-masing, baik kekurangan maupun kelebihannya dan akan hidup bahagia sampai akhir hayat. Setidaknya itu yang aku lihat dari kedua orang tuaku dan beberapa contoh pasangan lain yang sudah mendahului orang tuaku.

I like him, ya Allah.

Comments

  1. iya nis bener, gue juga masih sering maen omegle buat cari orang yang mau dengerin curhat, hehe, ini beneran.

    jadi, tentang jodoh, pasti bertemu, semangat!

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Review: Critical Eleven (Film)

PS: Postingan ini bukan hanya berisi review film, tapi juga sedikit cerita pengalaman nekat menonton film naik motor sendiri Taktakan-Serang-Cilegon panas-panasan saat puasa. Alhamdulillah, rasa penasaranku terobati. I’ve finally watched Critical Eleven! Ya, rasanya memang selalu kurang afdol jika kamu sudah membaca sebuah karya yang menurutmu menarik, tapi kamu tidak menyaksikan karya tersebut dalam bentuk film. Ketika film dari buku yang kamu sukai muncul, setidaknya ada perasaan penasaran dan dorongan untuk membandingkannya dengan buku yang sudah kamu baca, kan? Setidaknya itulah yang terjadi padaku. Sabtu, 10 Juni 2017, tepatnya sebulan setelah film Critical Eleven mulai tayang di bioskop, aku melihat postingan instagram Ika Natassa yang merupakan penulis novel Critical Eleven, katanya film yang diangkat dari novelnya itu masih tayang di beberapa bioskop, salah satunya di Cilegon. Tanpa babibu aku langsung mengecek jadwal film di Cinema XXI Cilegon dan mendapati bahwa ku

Gila Followers?

Pernah baca "FOLLBACK GUE DONG..." di timeline twitter kalian atau di mention tab kalian? atau   "eh, follow blog gue ya!" yang disisipkan di antara komentar postingan blog kalian? atau  "woy, gue baru bikin tumblr nih. follow back ya!"  lewat chat facebook kalian atau di timeline twitter? Nah, kali ini gue cuma mau sharing aja ya tentang pengalaman gue tentang si gila followers . Jujur, jaman gue masih SMP (baru kenal twitter) kerjaan gue selain ngetwit ya minta difollow back sama artis-artis mancanegara. Tapi lambat laun gue tahu bahwa minta follow back orang yang belum dikenal itu sangat mengganggu dan gak sopan. Nah, sejak itu gue gak pernah minta follow back lagi kecuali kepada temen-temen deket gue yang baru bikin twitter. Beberapa bulan yang lalu... eh udah setahun sih, gue mendapati temen gue minta di-follow-back tumblr-nya karena dia baru membuat tumblr . Dia memberitahukan gue lewat chat facebook . Nah, karena gue gak enak hati sam

Review: Himouto! Umaru-chan (Anime TV Series)

Cover Serial Televisi Anime Himouto! Umaru-chan Judul                 : Himouto! Umaru-chan Penulis              : Takashi Aoshima Sutradara         : Masahiko Ohta Tahun Tayang : 2015 Himouto! Umaru-chan adalah serial manga yang  ditulis oleh Sankaku Head yang kemudian diadaptasi ke dalam serial televisi pada tahun 2015 lalu, tepatnya anime ini tayang pada tanggal 9 Juli 2015 hingga 24 September 2015. Kemarin saya baru saja selesai menonton serial anime ini. Hanya ada 12 episodes, sehingga tidak membutuhkan banyak waktu untuk mengetahui akhir cerita serial anime bergenre komedi ini. Umaru adalah seorang gadis SMA yang sangat pintar, berbakat, baik hati, sangat cantik, serta menarik, sangat sempurna sehingga semua orang menyukainya. Namun sifat-sifat tersebut berubah drastis seketika Umaru masuk ke dalam apartemen kecil kakaknya, Taihei. Umaru berubah menjadi seorang pemalas. Ia hanya mau bermain game, makan, dan tidur. Oke, langsung lanjut ke epis