Skip to main content

Aku Lolos


Alhamdulillah ya Allah. Setidaknya aku dapat berpuasa dengan tenang.

Ekspresi wajahku waktu lihat ini datar banget, gak bisa membayangkan gimana wajahku waktu baca tulisan-tulisan itu. Sampai aku lupa bersyukur.

Ini mungkin karena ada rasa senang sekaligus sedih. Memang aku anak labil, dulu gak mau sama sekali memilih jurusan ini apalagi sampai diterima. Sekarang giliran diterima malah bimbang. Aku merasa senang karena ini berarti udah gak ada beban di otak untuk memikirkan masalah perkuliahan tapi masih ada yang mengganjal---takut karena Bahasa Jerman sulit lah, masih ingin tes di universitas lain lah, masih penasaran dengan jurusan seni musik lah, ingin masuk ke seni musik lah dengan alasan yang aneh-aneh, belum lagi aku yang termakan omongan orang-orang bahwa di jurusan seni musik itu seru dan blahblahblah... Sampai jam segini aku masih haru dan masih dalam euforia kebahagiaan karena sudah berganti status dari pengangguran menjadi mahasiswa, tapi ya rasa penasaran akan jurusan lain dan universitas lain itu masih ada. Tapi mau tes lagi di tempat lain juga malas daftar, belajar dan mengurusi segalanya. Seharusnya aku bersyukur diterima pilihan pertama, tapi ini malah ditengah-tengah, antara bersyukur dan menyesal. Sebenarnya apa sih maunya? Pusing -ya, harusnya galau-galauan udah hilang dari awal kelas 3, ini malah kemarin sama sekali gak galau tapi sekarang baru galau. Ini nih akibat gak berhati-hati dan "bodo amat" sama urusan masa depan sendiri. Jadi bingung kan.

Setidaknya aku gak perlu capek-capek ke luar kota untuk tes. Bersyukur aja deh. Bersyukur.

Comments

  1. Selamat ya, kak :)
    Tahun depan giliran saya nih *pasang ikat kepala*

    ReplyDelete
  2. wah, mahasiswa baru nih, semoga beruntung ya :)
    #kunjunganpertama

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Review: Critical Eleven (Film)

PS: Postingan ini bukan hanya berisi review film, tapi juga sedikit cerita pengalaman nekat menonton film naik motor sendiri Taktakan-Serang-Cilegon panas-panasan saat puasa. Alhamdulillah, rasa penasaranku terobati. I’ve finally watched Critical Eleven! Ya, rasanya memang selalu kurang afdol jika kamu sudah membaca sebuah karya yang menurutmu menarik, tapi kamu tidak menyaksikan karya tersebut dalam bentuk film. Ketika film dari buku yang kamu sukai muncul, setidaknya ada perasaan penasaran dan dorongan untuk membandingkannya dengan buku yang sudah kamu baca, kan? Setidaknya itulah yang terjadi padaku. Sabtu, 10 Juni 2017, tepatnya sebulan setelah film Critical Eleven mulai tayang di bioskop, aku melihat postingan instagram Ika Natassa yang merupakan penulis novel Critical Eleven, katanya film yang diangkat dari novelnya itu masih tayang di beberapa bioskop, salah satunya di Cilegon. Tanpa babibu aku langsung mengecek jadwal film di Cinema XXI Cilegon dan mendapati bahwa ku

Review: Himouto! Umaru-chan (Anime TV Series)

Cover Serial Televisi Anime Himouto! Umaru-chan Judul                 : Himouto! Umaru-chan Penulis              : Takashi Aoshima Sutradara         : Masahiko Ohta Tahun Tayang : 2015 Himouto! Umaru-chan adalah serial manga yang  ditulis oleh Sankaku Head yang kemudian diadaptasi ke dalam serial televisi pada tahun 2015 lalu, tepatnya anime ini tayang pada tanggal 9 Juli 2015 hingga 24 September 2015. Kemarin saya baru saja selesai menonton serial anime ini. Hanya ada 12 episodes, sehingga tidak membutuhkan banyak waktu untuk mengetahui akhir cerita serial anime bergenre komedi ini. Umaru adalah seorang gadis SMA yang sangat pintar, berbakat, baik hati, sangat cantik, serta menarik, sangat sempurna sehingga semua orang menyukainya. Namun sifat-sifat tersebut berubah drastis seketika Umaru masuk ke dalam apartemen kecil kakaknya, Taihei. Umaru berubah menjadi seorang pemalas. Ia hanya mau bermain game, makan, dan tidur. Oke, langsung lanjut ke epis

Do Not Rape Our National Heritages!

Today we can hear so many news on television about our national heritage which are stolen by other country.  We can search on google with the keyword “mencuri kebudayaan” and there are more than a million result in less than a second. It proved that there were bunch of people find the information about it. What kind of national heritage which is stolen by that country? Why are they steal our national heritages? And how to solve this case? Our national heritages is not only tangible heritages like Candi Borobudur or Taman Nasional Komodo, but we also have so many Intangible cultural heritages which is manifested through these points below: 1. Oral traditions and expressions (including Language). e.g., Bahasa Jawa, Bahasa Sunda, Bahasa Melayu, Bahasa Madura, Bahasa Padang, etcetera. 2. Performing arts (such as traditional music, dance and theatre) e.g., Gamelan (from Center Java, East Java and Bali), Tari Pendet (from Bali), Lenong (from Jakarta, Indonesia), etcetera