Skip to main content

Smansa Fair 9

Tanggal 12 sampai tanggal 13 lalu SMANSA ngadain SMANSA Fair ke-9. Yang bertema; Holywood. To the point aja, sehari sebelum SF kelas gue dan yang lain disibukan dengan bikin properti buat menghias stand. Ada yang bikin sampai malem segala, termasuk gue sih. Sejak siang setelah menjenguk teman kami yang sedang dirawat, gue, Khairunnisa a.k.a Kibo, dan Eva belanja bahan makanan untuk dijual di stand kami. Di Pasar Lama (cuma beli melon), di sebuah toko di daerah Cinanggung (alhamdulillah gue lupa kalau ternyata tokonya di Cinanggung, akhirnya gue bilang ke supir angkot "Secang?"). Nah, akhirnya kami sampai di Pasar Rau (tersesat lumayan jauh), tahu gue salah, gue malah males minta maaf. Sorry Kibs, Eva. Akhirnya kami cari angkot panas-panasan buat ke Cinanggung. Sesampainya di Cinanggung, Alhamdulillah... tokonya tutup. Lanjut ke Carrefour, belanja sekalian ngadem sampai puas.

Setelah itu blablabla dan kami pun kembali ke sekolah untuk bergotong royong membangun stand kelas kami. Jam 5 sore gue pulang untuk mandi. Malamnya lanjut bikin stand lagi. Btw, tema stand kami adalah Kung Fu Hustle. And this is our masterpiece:

Tuh, keliatan kan kolor temen-temen gue.

Ketiga babi itu gue yang bikin loh...

Day 1
Gue dateng jam 7 seperti biasa, temen-temen gue udah pada sibuk menyelesaikan stand yang masih gembel kalau dibandingkan dengan stand-stand milik kelas lain. Temen-temen gue menggantungkan baju-baju yang mereka bawa. Nah, berhubung kaos kaki gue kekecilan, gue gantungin aja deh biar stand gue tambah indah.

Jujur, kalau dibandingkan dengan stand kelas lain, kelas gue emang yang paling gembel (ya iya lah... biaya paling murah). Di lantainya dikasih sak semen biar keliatan kumuhnya. Sebelum acara dimulai (maksud gue baru selesai pembukaan dengan tari tradisional) kami berfoto ria dulu:

dari kanan: Sandra, Rani, Nia, Dustin, Lyta, Sarah

dari kanan: Eka, Nia, gue

Geng Kapak atau Cherrybelle?

Jam 9an acara dimulai, jualan makanan juga dimulai. Makanan gue laku keras!

Ada lomba masak dan gue ikutan masak.

Itu gue lagi masak pasta
Sumber: Eka

Nah, pertanyaannya sekarang... kenapa gue pakai piama? Karena kata temen-temen gue kami harus pakai kostum sesuai tema kelas kami. Bisa dilihat kan foto-foto diatas, temen-temen gue pada pake baju ala geng kapak, ada juga yang pake baju gembel. Nah gue ini ceritanya jadi gembel yang tinggal di rumah susun. Yang pernah nonton film-nya pasti tahu deh ceritanya. Btw pas gue lagi masak ada cewek anak kelas 10 yang gak gue ketahui namanya mencoba untuk mengambil gambar gue, tapi sayang sekali dia gagal karena gue sadar bahwa ada kamera yang mengarah ke gue. Gue juga bingung kenapa itu anak iseng mau foto gue---apa mungkin dandanan gue aneh? Ah whatever. Tapi ngomong-ngomong penampilan gue gak mirip gembel. Justru Eka tuh yang mirip gembel, apalagi Irene, dia cuma pakai kaos yang agak rombeng dan celana buluk dan dia belanja makanan pakai kantong plastik besar jadi kelihatan seperti pemulung di tengah kerumunan orang-orang yang kelihatan fresh karena berlomba-lomba untuk terlihat cantik di even sebesar itu.

Selain itu ada juga acara Bujang-Gadis. Setiap kelas harus menampilkan perwakilan mereka sesuai dengan tema kelas mereka. Ini nih, Bujang-Gadis kelas gue:

Bujang: Firdaus Annas. Gadis: Mauludi Utami.

Weeeeew...

Siangnya ada yang nyanyi-nyanyi gitu dan blablabla. Pas udah agak sorean, ada final Bujang-Gadis. Pemilihan berdasarkan voting via sms yang tarifnya mahal menurut gue karena harus beli kartu Axis (sponsor) seharga Rp 10000 dan tarif per sms Rp 500. Gadis kelas gue boleh gak masuk final tapi Bujangnya masuk dong... pilihan juri pula (bukan karena sms).

Setelah itu ada guest star lokal. Cheerleader juga ada:

Bayangkan jika yang membubungkuk itu keseleo.

Ada guest star yang ditunggu nih... kalau tahun kemarin mengundang Bondan Fade to Black, lihat disini. Sebenarnya gue bikin postingan tentang SF 8 tapi kok pas dicari gak ada, jangan-jangan gak sengaja gue hapus. Sekarang mengundang Souljah!

Sumber: @caesaraprialdi

Lumayan seru tapi gue gak terlalu menikmati penampilan mereka karena cuma beberapa lagu aja yang gue tahu, itu juga karena pernah denger di TV.

By the way ini nih stand-stand kelas lain:

Bisa dilihat kan tema masing-masing stand

Yang ini stand-stand di sisi kanan. Stand kami berada di urutan ke-4 dihitung dari stand Popeye.

Sayangnya pas hari pertama gue gak bawa kamera. Jadi semua foto diatas adalah hasil jepretan teman gue kecuali foto stand kami (yang ada babi-nya dan kolor-nya) dan stand kelas lain.

Day 2
Gue berangkat jam 7 lewat. Langsung ke kelas dan mempersiapkan makanan untuk dijual. Buru-buru karena kelasnya akan dibereskan karena akan digunakan untuk guest star.

Acara dimulai jam 9. Anak-anak sibuk mempersiapkan para icon untuk lomba icon. Icon-nya sih ada 3 tapi salah satunya belum dateng. Olga dan Arka dipermak oleh gue dan anak-anak lain:




dari kanan: Alfan as Ketua geng kapak, Olga as Ibu kontrakan, Arka as Suami ibu kontrakan

Pokoknya lucu banget deh mereka bertiga. Si Alfan bener-bener menjiwai sebagai ketua geng kapak, Si Olga bener-bener kejar-kejaran sama Arka dan menjewer kuping Arka.

dari kanan: gue, Olga, Nia

Setelah itu ada nyanyi-nyanyi dan blablabla, terus ada teater lucu banget nih:


modus -_-


modus juga. loh?

cover dance-nya JKT 48

Selesai

Dan ada yang bikin gue kaget...

Si Widi nyanyi. Bahkan sampai sekarang gue belum juga tahu dia bisa nyanyi atau gak.

Ada guest star lokal gitu:

gue lupa nama band-nya apa

Alhamdulillah Si Firda, bujang dari kelas gue menang. Gadisnya dari kelas X-1.

lagi dikasih selempang gitu ceritanya

Dan inilah yang ditunggu-tunggu. Gugun Blues Shelter...

Bassist-nya pake baju seragam dan topi SMANSA milik temen gue; Dustin.

Biar jelas nih fotonya personilnya dari dekat:

Sumber: @indrisfajri

Penontonnya gak lebih banyak dari penonton Souljah.
Sumber: Facebook temen.

Walaupun penontonnya gak sebanyak penontonnya Souljah, tapi GBS lebih seru menurut gue, mungkin karena gue kurang menikmati penampian Souljah karena nontonnya cuma duduk di bawah pohon gak ikutan ke depan panggung.

Singkat cerita... gue pulang dan...

ini gembel dari mana??

Ini semua karena kelas gue dipake buat guest star jadi seharian panas-panasan gak bisa mampir ke kelas buat sekedar ngadem karena harus gantian jagain stand yang berisi barang-barang berharga milik temen-temen.

Oke... Sekian cerita gue... terimakasih...

Comments

  1. rame yak acara di sekolahnya :D keren loh

    ReplyDelete
  2. hehe iya dong keren. tapi capek banget.

    ReplyDelete
  3. Meriah banget event sekolahnya, jadi ngiriii hehe

    ReplyDelete
  4. Amateure wissen mittlerweile ganz genau, was die geile Schlampe vor der sexcam sehen will.
    8 scRnd 3: Sc in next sc, sc in next 3 sc, 2 sc in each sc around, join, leaving a length for sewing, fasten off.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Review: Critical Eleven (Film)

PS: Postingan ini bukan hanya berisi review film, tapi juga sedikit cerita pengalaman nekat menonton film naik motor sendiri Taktakan-Serang-Cilegon panas-panasan saat puasa. Alhamdulillah, rasa penasaranku terobati. I’ve finally watched Critical Eleven! Ya, rasanya memang selalu kurang afdol jika kamu sudah membaca sebuah karya yang menurutmu menarik, tapi kamu tidak menyaksikan karya tersebut dalam bentuk film. Ketika film dari buku yang kamu sukai muncul, setidaknya ada perasaan penasaran dan dorongan untuk membandingkannya dengan buku yang sudah kamu baca, kan? Setidaknya itulah yang terjadi padaku. Sabtu, 10 Juni 2017, tepatnya sebulan setelah film Critical Eleven mulai tayang di bioskop, aku melihat postingan instagram Ika Natassa yang merupakan penulis novel Critical Eleven, katanya film yang diangkat dari novelnya itu masih tayang di beberapa bioskop, salah satunya di Cilegon. Tanpa babibu aku langsung mengecek jadwal film di Cinema XXI Cilegon dan mendapati bahwa ku

Do Not Rape Our National Heritages!

Today we can hear so many news on television about our national heritage which are stolen by other country.  We can search on google with the keyword “mencuri kebudayaan” and there are more than a million result in less than a second. It proved that there were bunch of people find the information about it. What kind of national heritage which is stolen by that country? Why are they steal our national heritages? And how to solve this case? Our national heritages is not only tangible heritages like Candi Borobudur or Taman Nasional Komodo, but we also have so many Intangible cultural heritages which is manifested through these points below: 1. Oral traditions and expressions (including Language). e.g., Bahasa Jawa, Bahasa Sunda, Bahasa Melayu, Bahasa Madura, Bahasa Padang, etcetera. 2. Performing arts (such as traditional music, dance and theatre) e.g., Gamelan (from Center Java, East Java and Bali), Tari Pendet (from Bali), Lenong (from Jakarta, Indonesia), etcetera

Gila Followers?

Pernah baca "FOLLBACK GUE DONG..." di timeline twitter kalian atau di mention tab kalian? atau   "eh, follow blog gue ya!" yang disisipkan di antara komentar postingan blog kalian? atau  "woy, gue baru bikin tumblr nih. follow back ya!"  lewat chat facebook kalian atau di timeline twitter? Nah, kali ini gue cuma mau sharing aja ya tentang pengalaman gue tentang si gila followers . Jujur, jaman gue masih SMP (baru kenal twitter) kerjaan gue selain ngetwit ya minta difollow back sama artis-artis mancanegara. Tapi lambat laun gue tahu bahwa minta follow back orang yang belum dikenal itu sangat mengganggu dan gak sopan. Nah, sejak itu gue gak pernah minta follow back lagi kecuali kepada temen-temen deket gue yang baru bikin twitter. Beberapa bulan yang lalu... eh udah setahun sih, gue mendapati temen gue minta di-follow-back tumblr-nya karena dia baru membuat tumblr . Dia memberitahukan gue lewat chat facebook . Nah, karena gue gak enak hati sam