Skip to main content

PIKNIK 107,9 TIRTA FM (YOUR ACADEMIC RADIO)

Sudah lama gak cerita-cerita di sini. Kemarin-kemarin jadwalku sangat padat, mulai dari kuliah dan tugasnya hingga acara-acara lainnya. Semoga tahun 2017 aku bisa semakin rajin ngeblog walaupun hanya bercerita cerita keseharian.

Senin hingga Selasa, 16-17 Januari 2017 Tirta FM, radio komunitas kampus Universitas Sultan Ageng Tirtayasa menggelar acara asik di Villa Pak Uri Cikoromoy, Pandeglang. Letaknya di belakang lokasi wisata pemandian air gunung, Cikoromoy.

Ini piknik yang paling maksa tapi menyenangkan.

Untuk pertamakalinya aku piknik bareng mereka, yang tiap hari kerja bareng aku untuk membangun radio kampus kami. Suatu pembukaan tahun 2017 yang sangat berkesan.

Jadi aku berangkat dari rumah sekitar jam 8 pagi dan udah stay di kampus sekitar 08:30. Belum ada siapa-siapa dan kampus sepi. Aku udah kayak orang mau mudik bawa ransel, tas jinjing yang isinya kamera dan alat mandi, dan tripod yang pada akhirnya gak terpakai. Ternyata kumpul jam 10:00. Edan lah. Padahal kemarin-kemarin di grup chat heboh harus kumpul jam 09:00. Akhirnya aku ke kostan Riska, temen sekelas sekaligus temen di radio tapi doi gak ikut piknik karena alasan kondangan. Aku sempat menunggu Linda lama banget di warung depan kost Riska sampai akhirnya ngantuk dan minta kunci ke si Bibi yang jaga kost. Aku siapkan semua barang-barang dari kost Riska yang mau kami pinjam, setelah itu aku tiduran sambil main handphone sembari menunggu anak-anak yang lain ke kostan untuk mengambil barang-barang Riska.

Saatnya berangkat. Aku kira semuanya sudah siap. Tapi ternyata handphoneku tertinggal di atas kasur. Aku baru sadar saat sudah di angkot. Untung belum jauh, pikirku. Kami pun kembali untuk mengambil handphoneku. Tapi ternyataaa jengjengjeng... si Bibi sudah gak ada. Kata anak-anak kost doi pergi. Wadawww. Ya sudah lah. Sebenarnya gak masalah sih aku gak pegang handphone, yang jadi masalah adalah Mama yang harus dihubungi karena kalau gak, bisa khawatir dan bikin geger teman-teman yang lain. Kasih ibu sepanjang masa.

Long story short, kami sampai di Cikoromoy, untuk masuk harus bayar 5000---walaupun kita gak menikmati tempat wisatanya---karena jalan menuju Villa Pak Uri harus melewati Cikoromoy. Setelah berjalan beberapa meter, sampailah kami di Villa yang super nyaman yang pernah aku kunjungi beberapa bulan lalu bersama IMIKI untuk malam keakraban. Daaan gak pakai ba-bi-bu aku dan anak-anak lain langsung berangkat ke Cikoromoy untuk berenang air gunung yang dingin banget, terus lanjut berenang di kolam renang Villa.

With Kak Arif, dan Haifa.
Villanya menghadap gunung ituuu. Such a perfect position. Apalagi kamar tempatku bobo yang menghadap gunung.

Brrr. Sebelum nyemplung masih cantik, setelah nyemplung langsung pucet kedinginan.

Keliatan seneng semua kan?

Komuk semua.

Karena acaranya piknik, ya kerjaan kami hanya main, main, main, dan makan, dan mandi.

Malam harinya kami bakar ayam dan masak-masak. Makan bersama benar-benar jadi momen kebersamaan yang gak mungkin dilupakan J. Kemudian waktu bebas dan main-main. Main cebur-ceburan di kolam depan Villa dooong tapi aku pura-pura bobo biar gak diceburin soalnya takut hipotermia dan malas mandi lagi L. Ehhh tapi gara-gara pura-pura bobo malah jadi keboboan beneran deh dan gak ikut main jujur-jujuran sampai pagi L.




Kebersamaannya terasa banget kan?
Apalagi pakai sambal terasi kesukaan.

Mainan zaman SD.

Pagi harinya sekitar jam 4 aku bangun dari bobo yang nyenyak, ibadah, senam dikit di depan kolam---yang menggodaku untuk segera loncat ke dalamnya, dan keluar ke Cikoromoy untuk beli kopi dan cemilan, udah kayak babeh-babeh aja. Setelah santai-santai cantik sambil ngemil dan ngopi, aku masak sarapan. Mi instan andalan akhirnya habis dimasak. Setelah itu waktu bebas dan foto-foto kemudian pulang.

107,9 Tirta FM, Your Academic Radio.

Yuk, piknik lagi!



Cantik-cantik kan?

Btw handphoneku baru bisa diambil pagi ini karena Riska masih di Jakarta dan si Bibi Kost mudik. Terimakasih Navisa yang sudah mau berjuang membuka kamar kost kalian dengan telepon sana-sini, dan Erma yang sudah ngasih kabar kalau handphoneku sudah ditanganmu. Love you girls.

Tahun kemarin aku beberapa kali ke Pandeglang untuk berbagai keperluan, mulai dari makrab, piknik, atau hanya sekedar lewat. Pandeglang sebenarnya suatu tempat yang keren dan indah dan adem, tempat yang baik untuk tinggal, tempat yang baik untuk tumbuh. Aku pikir beruntung sekali mereka yang besar di sana kecuali tempatnya yang jauh dari keramaian kota, Pandeglang benar-benar tempat yang nyaman untuk menenangkan diri sejenak dari kesibukan, tempat yang indah dan cukup mampu menyehatkan jiwa. Haaah im lovin’ it.

It was such an amazing experience. Spending time with those whom i love in a beautiful place like Cikoromoy.


See you on my next post! XOXO.

Comments

Popular posts from this blog

Review: Critical Eleven (Film)

PS: Postingan ini bukan hanya berisi review film, tapi juga sedikit cerita pengalaman nekat menonton film naik motor sendiri Taktakan-Serang-Cilegon panas-panasan saat puasa. Alhamdulillah, rasa penasaranku terobati. I’ve finally watched Critical Eleven! Ya, rasanya memang selalu kurang afdol jika kamu sudah membaca sebuah karya yang menurutmu menarik, tapi kamu tidak menyaksikan karya tersebut dalam bentuk film. Ketika film dari buku yang kamu sukai muncul, setidaknya ada perasaan penasaran dan dorongan untuk membandingkannya dengan buku yang sudah kamu baca, kan? Setidaknya itulah yang terjadi padaku. Sabtu, 10 Juni 2017, tepatnya sebulan setelah film Critical Eleven mulai tayang di bioskop, aku melihat postingan instagram Ika Natassa yang merupakan penulis novel Critical Eleven, katanya film yang diangkat dari novelnya itu masih tayang di beberapa bioskop, salah satunya di Cilegon. Tanpa babibu aku langsung mengecek jadwal film di Cinema XXI Cilegon dan mendapati bahwa ku...

Do Not Rape Our National Heritages!

Today we can hear so many news on television about our national heritage which are stolen by other country.  We can search on google with the keyword “mencuri kebudayaan” and there are more than a million result in less than a second. It proved that there were bunch of people find the information about it. What kind of national heritage which is stolen by that country? Why are they steal our national heritages? And how to solve this case? Our national heritages is not only tangible heritages like Candi Borobudur or Taman Nasional Komodo, but we also have so many Intangible cultural heritages which is manifested through these points below: 1. Oral traditions and expressions (including Language). e.g., Bahasa Jawa, Bahasa Sunda, Bahasa Melayu, Bahasa Madura, Bahasa Padang, etcetera. 2. Performing arts (such as traditional music, dance and theatre) e.g., Gamelan (from Center Java, East Java and Bali), Tari Pendet (from Bali), Lenong (from Jakarta, Indonesia), etce...

Lagi Galau? Baca Nih!

GALAU ... sebuah kata yang tersusun dari hanya lima huruf ini ternyata ajaib. Semua orang dibuatnya kacau. Sebenarnya apa sih definisi galau? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia: ga·lau   a,   ber·ga·lau   a   sibuk beramai-ramai; ramai sekali; kacau tidak keruan (pikiran); ke·ga·lau·an   n   sifat (keadaan hal) galau Menurut gue: Galau itu sesuatu yang negatif dan gak pantes untuk digauli. Oke, kalian sadar gak sih kalau sebenarnya tweets atau status kalian di facebook atau bahkan curhatan kegalauan kalian para blogger di blog kalian itu dapat memengaruhi pikiran dan perasaan orang lain juga. Loh kok bisa sih? Yang galau gue kenapa yang lain juga bisa ikutan galau? Bisa dong... ini semua karena tweets galau yang kalian pos twitter itu beraura negatif. Beraura negatif karena mengandung unsur-unsur yang buruk seperti kata-kata kotor yang kalian tulis untuk memaki orang lain dan kata-kata seperti; Bad mood, males, pusing, n...