Baca juga Mudik-Liburan Part 1
ya!
Setelah menghabiskan 3 hari di
Surabaya yang setiap harinya digunakan untuk jalan-jalan, pada tanggal 7 Juli
2017 pukul 07:00 aku dan adikku, Risma berangkat ke Stasiun Gubeng untuk
mengejar kereta pukul 07:20 menuju Malang. Keretanya nyaman, walaupun kereta
jarak dekat, namun berAC dan bangkunya 2-2 bukan 2-3. Aku lupa nama keretanya
apa. Perjalanan Surabaya-Malang memakan waktu 2 jam 50 menit, ya anggap saja 3
jam. Kami sampai di Stasiun Kota Malang dan langsung meluncur ke kost adikku
dengan motor yang sebelumnya dititipkan oleh adikku di penitipan motor terdekat.
Peraturan di kost Risma, siapapun
kecuali orang tua harus membayar 30.000 rupiah per malam jika mereka menginap.
Tapi adikku dan teman-temannya jarang ada yang jujur ketika mereka membawa
teman atau keluarga ke kost mereka. Biasanya mereka mengendap-endap agar tidak
ditagih si penjaga kost. Aku yang tadinya ingin jujur saja dan membayar biaya
menginap 3 malam, akhirnya gak jadi jujur karena adikku keukeuh menyuruhku
untuk gak membayar dan memilih mengendap-endap setiap keluar dan masuk rumah
kostnya.
Tempat tinggalnya selama
berkuliah itu nyaman dan bersih, pantas saja dia betah. Kamarnya sempit karena
banyak barang dan termakan ruang untuk kamar mandi, namun adem karena udara
Malang cukup dingin. Karena musim liburan, rumah kost tersebut sepi, aku hanya
menemui dua orang teman kostnya. Kami beristirahat sebentar di kamar dan pergi
makan di tempat makan yang katanya murah meriah dengan menu ayam geprek. Kemudian
kami kembali ke kost dan bersiap untuk ke salah satu tempat wisata paling hits
di Kota Batu.
Museum Angkut, museum
transportasi sekaligus tempat wisata modern yang menyajikan banyak sekali
wahana berfoto ria. Museum dibawah naungan
Jatim Park Group ini sangat luas, di
dalamnya ada banyak sekali koleksi berbagai jenis transportasi mulai dari
transportasi darat, laut, hingga udara. Dan angkutan-angkutan tersebut disusun
berdasarkan tema berbagai negara dan kota, seperti Indonesia, Cina, Inggris,
Amerika, Italia, Perancis, Jerman, Las Vegas, Broadway New York, Hollywood, dan
sebagainya yang semuanya unik dan keren-keren. Sebelum memasuki museum angkut,
tepat setelah tempat parkir kendaraan, kita memasuki Pasar Apung yang
dikelilingi toko-toko
souvenir dan makanan,
cafe,
serta penjual yang bentuk berdagangnya seperti berdagang asongan. Kemudian ada
panggung kecil di depan
Museum D Topeng yang pada saat itu menyuguhkan hiburan
tari tradisional oleh seorang gadis, dan berbagai hiasan lain yang
instagramable. Harga tiket untuk memasuki
Museum Angkut sebesar 100.000 rupiah.
Cukup murah untuk segala fasilitas yang ditawarkan serta ilmu pengetahuan yang
bisa didapat dari menjelajahi museum kekinian itu.
|
Perahu ini gak jalan, hanya properti untuk berfoto. Jika ingin naik perahu harus bayar. |
Aku suka sekali menjelajahi
Museum Angkut, rasanya waktu 6 jam gak cukup, padahal sebenarnya semua wilayah
museum angkut sudah kujelajahi. Yang paling aku suka dari museum angkut selain
karena beberapa tempat adalah
indoor yang adem dan gak bikin kulit kebakar,
adalah karena di beberapa sudut terdapat tempat untuk
charging untuk berbagai
jenis
port. Yes, dan didekat tempat
charging tersebut biasanya disediakan
tempat duduk untuk menunggu handphone atau kamera yang sedang di
charge. Terus
di malam hari ada pertunjukan tari-tarian ala-ala
broadway gitu di panggung
broadway, dan semua pengunjung bisa ikut menari seperti
flashmob gitu. Di
wilayah
Pasar Apung juga terdapat pertunjukan menari untuk menghibur pengunjung
yang sedang berbelanja atau makan di warung atau cafe di sekitar panggung.
|
Miniatur mobil-mobil kuno seperti Cadillac, Mercedes, dan sebagainya. |
|
Salah satu sudut interaktif tentang angkutan umum. |
|
Pemandangan dari atas bagus, tapi dingin banget. |
|
Kumpulan perangko dan mata uang dari berbagai negara dunia. |
|
China Town yang ada di Indonesia. |
|
nongkrong di cafe ala Perancis sambil menunggu baterai kamera dicharge. |
|
Teater Broadway |
|
Poster Opera |
|
Pertunjukan tarian ala Broadway yang tiba-tiba muncul di tengah-tengah kawasan Broadway. |
|
Checkpoint Charlie, Jerman |
|
Tembok Berlin, Jerman |
|
Portal menuju dunia sihir dalam film Harry Potter |
Museum Angkut benar-benar tempat
wisata yang menarik dan keren, mungkin bisa dibilang belum ke Malang kalau
belum ke
Museum Angkut hehe saking
hitsnya dan cukup mengedukasi, walaupun
kebanyakan orang hanya sibuk berfoto termasuk aku hehe.
Esoknya, 8 Juli 2017 siang hari,
aku ke
Kampung Warna-warni Jodipan, itu loh, kampung yang dicat warna-warni
yang super hits di Malang. Teman-temanku yang berkuliah di Malang pasti sudah
pernah ke sana. Kampung Jodipan terletak di Kecamatan Blimbing Kota Malang,
tidak jauh dari tempat kost adikku yang beralamat di Sigura-gura Gang 5.
Sekitar 10-15 menit perjalanan dengan motor. Tadinya Kampung ini adalah kampung
kumuh namun setelah dicat dan dilukis, kampung ini berubah menjadi tempat
tujuan wisata yang mau tidak mau mengubah pola hidup masyarakatnya untuk lebih
menjaga kebersihan. Untuk yang senang berfoto sepertiku dan adikku, Kampung
Warna-warni sangat cocok untuk dijadikan destinasi karena banyak sekali spot
foto yang unik dan menarik di sana.
Kita hanya perlu membayar tiket masuk (sudah termasuk parkir sepeda motor) per orang sebesar 2.000 rupiah untuk menuju Kampung 3D. Jika ingin masuk ke kampung Warna-warni yang dihubungkan dengan jembatan Buk Gluduk, kita harus membayar lagi 2.000 rupiah. Murah kan?
|
Pepaya loh ituuu |
|
Kampung 3D terletak diseberang Kampung Warna-warni. Kampung 3D berisi lukisan-lukisan seperti tiga dimensi. |
|
Kampung Warna-warni difoto dari Kampung 3D. |
|
Dari atas jembatan Buk Gluduk |
Malam harinya setelah
bersenang-senang di Jodipan dan istirahat sebentar di kost Risma, kami
berangkat untuk membeli oleh-oleh untuk teman-temanku dan keluarga di
Tulungagung. Ada banyak toko khusus yang menjual oleh-oleh khas Malang dan
Batu, baik di Kota Malang dan Kota Batu. Dari sekian banyak toko oleh-oleh dari
kios-kios kecil yang terletak di sepanjang jalan Malang-Batu, hingga yang
terkenal di kalangan turis lokal yang terletak di Kota Malang atau di Batu, aku
memilih toko oleh-oleh Harum Manis yang pernah kulewati kemarin ketika pulang
pergi Museum Angkut, letaknya cukup jauh ternyata dari tempat kami tinggal haha
aku salah memperhitungkan. Harum Manis terletak di Kota Batu dan menjual
berbagai jenis makanan khas Malang dan Jawa Timur, dari keripik apel Malang
hingga brem Madiun. Kami membeli oleh-oleh hingga memenuhi satu buah kardus
hehe.
9 Juli 2017 sekitar pukul 10:30
kami berangkat ke Batu lagi untuk jalan-jalan lagi. Kali ini
Eco Green Park
yang menjadi tujuan kami. Sebelum ke
Eco Green Park, kami mampir ke
Alun-alunKota Batu yang sangat indah dan ramai orang piknik karena hari itu hari Minggu.
Kami makan di kantin yang terletak di seberang alun-alun, dan aku membeli
celana batik murah meriah di sebuah toko serba 35.000 rupiah. Sebelum
melanjutkan perjalanan ke Eco Green Park, aku sempat berfoto di alun-alun untuk
kenang-kenangan bahwa aku pernah menginjakkan kaki di sana.
Eco Green Park adalah tempat
wisata yang menyuguhkan berbagai jenis wahana edukasi dan koleksi berbagai
jenis unggas. Harga tiket masuk Eco Green Park pada hari Minggu sebesar 70.000
rupiah, beda lagi jika beli tiket terusan Jatim Park 1, 2, dan tempat rekreasi
Jatim Park Group lainnya. Waktu itu kami tidak membeli tiket terusan karena
kami belum berpengalaman piknik di tempat wisata Jatim Park Group dan saat itu
malas searching juga sih, so we just go wherever we want to go.
Sayang sekali kami baru sampai di
Eco Green Park sekitar pukul 12 padahal Eco Green Park mulai buka sejak pukul
08:30, kami jadi tidak bisa menikmati semua wahana dan berkeliling ke seluruh
penjuru Eco Green Park yang cukup luas.
Pertama kami menjajal
EcoJourney, sejenis wahana edukasi dimana kami bisa menaiki kereta sambil melihat
diorama-diorama yang berkaitan dengan lingkungan hidup dan perkembangan bumi
mulai dari zaman dinosaurus hingga zaman sekarang. Sambil menaiki kereta kita
bisa mendengarkan penjelasan yang keluar dari speaker yang dipasang di berbagai
sisi. Terkadang kami juga berhenti untuk menyaksikan video-video penjelasan
singkat tentang menjaga kebersihan dan sebagainya. Wahana ini mirip seperti
Perang Bintang dan Istana Boneka di Dunia Fantasi tapi bedanya ini dengan
kereta, tidak menembak-nembak, dan sesekali berhenti untuk melihat video.
|
Pertunjukan Hanoman |
|
Eco Journey |
Kemudian kami berkunjung ke
EcoScience Center, disana terdapat banyak sekali wahana-wahana edukasi yang cocok
untuk anak-anak sekolah, contohnya seperti Lorong Tambang, Simulator Gempa,
Simulator Angin, Simulator Salju, dan sebagainya. Pokoknya keren!
|
Di Lorong Tambang |
|
Simolator Salju. Ini dingin banget. |
|
Flaminggo |
Di sini juga ada food court yang
tempatnya instagramable, juga ada pertunjukan burung, dan kita bisa melihat
merak dari dekat.
|
Food Court yang instagramable |
|
Kita boleh masuk ke kandang merak, merak-merak putih ini berasal dari India. |
|
Main Angry Birds |
Pokoknya Eco Green Park adalah
tempat rekreasi yang sangat mendidik, keren untuk berfoto, dan amazing! Rasanya
aku ingin ke sana lagi untuk menikmati wahana yang belum kucoba dan beberapa
tempat yang belum kuinjak hehe.
Pulangnya, kami melewati jalur
yang berbeda, Risma sengaja mengajakku melalui jalur yang berbeda agar aku bisa
melihat
Batu Night Spectacular (BNS) dari luar sambil lewat agar gak penasaran. Jalan
itu sepi sekali, aku agak takut, maklum, bukan wilayah jajahanku haha. Sebelum
kembali ke kost, kami ke Mall Olympic Garden (MOG) untuk sekedar berkeliling
dan mencari makan malam. Sebenarnya kaki sudah lemas minta beristirahat, tapi
malam terakhir di Malang tidak boleh disia-siakan, hingga mampir ke sana-sini
jadi pilihanku dan Risma.
Senin, 10 Juli adalah hari
terakhir aku di Malang. Sediiih. Pagi itu aku sudah berjanji dengan Ella, teman
SMAku untuk main bareng sekedar berkeliling Malang karena kebetulan hari itu
juga Risma mulai semester pendek. 08:30 aku mengantar Risma ke Fakultas
Pertanian UB, dekat dengan Fakultas Kedokteran tempat Ella berkuliah. Aku
menunggu Ella yang ternyata baru bangun tidur di gazebo depan FK UB. Setelah
Ella menjemputku, aku dan Ella bersama ke kost Ella menunggu Ella mandi,
barulah setelah itu dia yang sedang berpuasa mengantarku makan Bubur Ayam Abah
Odil di jalan Soekarno-Hatta. Kemudian ke
Alun-alun Kota Malang yang menurutku
tidak sebagus
Alun-alun Kota Batu. Dan melipir ke Sarinah untuk menonton
Spiderman Homecoming, tapi ternyata filmnya selesai lewat pukul 15, terlalu
sore karena aku harus naik travel ke Tulungagung. Akhirnya kami menghabiskan
waktu di McD untuk mengobrol ini-itu.
|
Dengan Ella, Sarjana Kebidanan. Yang mau follow ignya, komen aja! |
Aku kembali ke kost Risma pukul
13:30 dan menyiapkan barang-barang yang akan kubawa ke Tulungagung. Sekitar
pukul 15:45, travel yang kupesan datang, dan hingga 5 jam berikutnya aku
menghabiskan waktu di mobil merindukan Malang sekaligus tempat tujuanku
selanjutnya.
See you on my next post!
Mudik-Liburan (Part 3)!
PS: Kupikir seharusnya postingan
ini dijadikan 2 bagian atau tiga bagian. Ada banyak hal yang ingin
kudeskripsikan tapi ya sudah lah ya yang ini saja. Semoga gak malas scroll ya
hehe. Kebanyakan foto ya? Ya sudah lah ya, semoga bisa bikin kamu jadi ingin ke Malang juga hehe.
Comments
Post a Comment