Senang sekali aku bisa punya
banyak teman baru. Memang banyak teman baru yang aku dapat dari dunia maya dan
sesungguhnya mereka semua baik jika kita bisa mengambil "sesuatu"
dari mereka. Rata -rata mereka (dari omegle yang berlanjut ke facebook dan ym) memang
asik diajak ngobrol, menginspirasi, mengajariku banyak hal, menasehati. Wah
pokoknya mereka semua sangat baik. Tapi Tuhan itu maha adil, ada yang baik
pasti ada juga yang gak baik. Mereka ada yang pikirannya kotor lah, nakal lah,
sampai yang player juga ada. Aku bersyukur mengenal mereka. Mereka memberiku
banyak sekali pelajaran. Memang hal-hal kecil tapi itu sangat bermakna buat
hidupku ternyata. Malah, hal-hal yang selama ini aku anggap gak penting menjadi
penting setelah aku mengenal mereka. Hal-hal yang tabu sekali pun mereka tidak
segan untuk berbagi. Aku pun sering bercerita hal-hal yang sesungguhnya sangat
sensitif, tapi mereka sangat open minded
sehingga membuatku nyaman. Namun tetap saja dalam batasan-batasan tertentu. Aku
suka sekali bergaul dengan orang-orang luar. Terlepas dari karakterku yang
seperti ini---a loner yang lebih
menyukai sendirian daripada beramai-ramai, sulit bergaul dengan orang baru. Aku
memang begini---kalau di dunia maya yang komunikasinya hanya melalui chatting, aku bisa leluasa mengungkapkan
apa yang ada di dalam pikiranku. Kata-kataku pun mengalir lancar. Namun lain
halnya jika aku sudah bertatapan langsung dengan orang, apalagi dalam jumlah
banyak. Aku mendadak kaku, sulit berkomunikasi dengan baik. Grogi mungkin. Apalagi
dengan orang baru. Ini mungkin yang membuatku sulit mendapatkan teman baru
setiap aku pindah ke sekolah yang baru.
Aku suka sekali mencari teman di
dunia maya. Sudah sejak lama aku mengenal omegle. Dan sudah satu setengah tahun
aku mengenal Omegle Indonesia. Sudah satu tahun setengah juga aku menjalin
pertemanan dengan orang-orang dari Omegle Indonesia yang kebanyakan adalah
laki-laki---entah mengapa setiap aku bertemu dengan user perempuan, mereka
langsung memutuskan koneksinya. Padahal aku kan ingin menjalin pertemanan
dengan siapa saja. Ya, baru akhir-akhir ini saja aku mengerti tujuan utama
mereka. Memang tidak semuanya memiliki tujuan yang sama sih, tapi rata-rata
dari mereka mencari kenalan di omegle hanya untuk memuaskan nafsu sex mereka
dengan cara chat sex, phone sex, dan cam sex dan untuk mencari pasangan hidup atau sekedar pacar. Ini
ternyata penyebab mereka, para perempuan memutuskan koneksinya ketika bertemu
denganku di omegle.
Jujur aku sangat menikmati
pertemananku dengan mereka, tapi sekarang aku lelah. Aku lelah kalau harus
berteman dengan handphone. Ya, aku hanya bisa berkomunikasi dengan mereka via
YM atau facebook. Salah seorang dari mereka berkata bahwa dirinya sudah bosan
di dunia maya. Dia ingin sesosok pacar yang asli, yang di dunia nyata. Dia
benar-benar menyadarkanku bahwa ini semua percuma. Hanya menghabiskan waktu,
energi, dan materi saja. Ya, walaupun niatku di sana hanya untuk mencari
kenalan sebanyak-banyaknya dan untuk kujadikan pelarian ketika aku bosan
belajar di sekolah tetap saja aku merasa ini percuma karena sudah saatnya aku
mencari yang asli, yang bisa berdiri di hadapanku dan berdiskusi bersama
mengenai hobi dan ilmu-ilmu.
Tapi munafik sekali jika aku
hanya ingin mencari teman. Aku juga akhir-akhir ini sering merasa kurang. Ya,
ada yang kurang dalam hidupku. Im 19 and
im still like this while my friends already have a boyfriend. Tapi aku
terlalu takut. Aku takut untuk merespon "perasaan" mereka kepadaku.
Aku takut dikecewakan lagi. Karena aku pernah sekali tertarik pada dia yang
juga tertarik kepadaku. Tapi aku tidak tahu bagaimana detailnya, yang jelas
kami sudah tidak seperti dulu lagi. Ya itu semua karena dia menemukan yang
"lebih" tidak lama setelah kami bertemu. Memang salahku karena aku
tidak merespon dirinya dengan serius seperti stimulus yang dia berikan
kepadaku, tapi ini semua memang karena aku tidak berminat untuk lebih dari
sekedar teman. Tapi aku yang menyukainya pada akhirnya pun harus kecewa dengan
keadaan kami yang sekarang. Pertemanan kami yang sekarang tidak sehangat dulu.
Mungkin karena dia sibuk dengan yang lain. Inilah yang akhirnya membuatku
takut. Takut dikecewakan. Memang tidak semua orang seperti itu, seharusnya aku
bisa memberikan kesempatan kepada mereka yang memiliki rasa yang istimewa
kepadaku. Tapi apa mau dikata? Aku terlalu takut. Aku takut ketika aku membalas
perasaan mereka, mereka malah menemukan yang lebih dari diriku dan akhirnya
menjauh dari diriku bahkan memutuskan tali silaturahim.
Sekarang aku mencari mereka yang
benar-benar menerimaku secara total. Total
acceptance is the most important thing in a relationship. Karena menurutku
kita bisa nyaman kalau pasangan kita menerima kita secara total. Dan kalau kita
sudah nyaman, kita akan bahagia.
Jadi aku berniat memperbaiki diri
dengan diiringi pencarian dia yang terbaik untukku. Bukan melalui dunia maya
seperti yang mereka lakukan. Karena menurutku itu sangat pathetic. Sungguh aku
tidak pernah sedikitpun berniat untuk mencari pacar dari dunia maya. Aku hanya
ingin berteman dan mencari pengetahuan sebanyak-banyaknya. Namun tujuan mereka
yang berbeda membuatku agak kecewa, terlebih ketika pertemananku dengan mereka
berhenti karena mereka menemukan seseorang, ketika kami tidak pernah saling
menyapa lagi karena aku hanya ingin berteman.
Termakasih kepada omegle yang
sudah mempertemukanku dengan orang-orang yang beraneka ragam dan banyak
memberikanku pelajaran berharga.
I believe that God send people in your life for a reason, either to learn from them or to be with them till the end.
I believe that God send people in your life for a reason, either to learn from them or to be with them till the end.
Suka sama quote terakhir :)
ReplyDeletesaya juga sering merasa kurang, kesepian misalnya. Tapi kita hanya perlu melupakannya dengan kesibukan - kesibukan yang berguna, menurut saya gitu :D
iya bener, kesibukan emang bikin kita lupa sama masalah yang ada. tapi ya tetap aja, masalah itu gak akan hilang. cuma hilang sebentar aja rasa kesepiannya.
DeleteAsyyk dong yang lagi curhatt
ReplyDelete