Skip to main content

Aku Lulus Kuliah

Senin, 30 Mei 2022 aku ke kampus untuk melaksanakan Sidang Akhir Tesis. Untuk sidang terakhir ini dilaksanakan di kampus setelah selama ini selalu dilaksanakan secara daring. Lama sekali gak bertemu dosen, nervous-nya lebih parah, ditambah selama perjalanan gak bisa berhenti zikir dan berdoa karena hujan dan drama taksi online yang bikin aku hampir telat, walaupun ternyata sesampainya di kampus 12 menit sebelum waktu sidang, aku dapat kabar bahwa sidangnya diundur 1 jam, alhamdulillah.

Sebelum sidang.
Sumringah yaaa kayaknya percaya banget tuh bakal gemilang.

Sidang berjalan lancar, sangat lancar bahkan karena aku hanya ditanya satu pertanyaan saja dan sisanya hanya diskusi ide penelitian dan sebagainya. Senang sekali hasil penelitianku disebut sangat bagus oleh para dosen.

Foto bersama dosen pembimbing, penelaah, dan ketua sidang.
Dari kiri: Dr. Ahmad Mulyana, M.Si. (dosen penalaah), Dr. Farid Hamid Umarela, M.Si. (dosen pembimbing), dan Dr. Afdal Makuraga, M.Si.(ketua sidang).

Gak ada foto-foto bersama teman, bunga, dan hadiah lainnya. Hanya ada aku dan mama yang merayakannya kecil-kecilan. Kami juga pulang dengan sangat lelah karena berkas yang kubawa sangat berat.

 

Mama senang sekali bisa ikut ke kampusku.

Aku merevisi apa yang perlu diperbaiki, memenuhi segala persyaratan tanda tangan, dan berkas lainnya yang membuatku mondar-mandir Serang-Jakarta beberapa kali, sampai akhirnya mendapatkan Surat Keterangan Lulus yang melegakanku. Aku Yudisium pada tanggal 8 Juli 2022 dengan IPK sangat oke, walaupun masih dibawah ekspektasiku, pengalaman perkuliahan yang sangat berharga dan menyenangkan, dan tentu rasa puas karena akhirnya bisa menyelesaikan kuliah dengan lancar dan baik dengan segala drama disela-sela pekerjaan. Syukurlah selama pandemi kuliah dilaksanakan secara daring, setidaknya bisa sangat menghemat energi, waktu, dan uang, jadi aku bisa bekerja dengan lebih tenang, dan kuliah dengan lebih nyaman di rumah. Terlepas dari kuliah daring, pekerjaan yang sesekali WFH, kelelahan dan kesulitan menjalani keduanya pasti ada, tapi pada akhirnya semua bisa kulalui dengan baik dan perasaan puas.

Mampir ke perpustakaan kampus di sela-sela mengurus berkas kelulusan.

 
Skripsi dan Tesis.

Aku harap aku bisa mendapatkan pengalaman berharga lainnya yang bisa kukerjakan dengan semangat walaupun diselingi sedikit drama, dan berakhir dengan kelegaan dan perayaan.

See you on my next post!

Comments

  1. pertama kenal keknya masih SMP sekarang ud lulus S2 aja, haha. Selamat ya.

    ReplyDelete
  2. Selamat atas kelulusannya Teh... :) Semoga ilmunya bermanfaat

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Review: Critical Eleven (Film)

PS: Postingan ini bukan hanya berisi review film, tapi juga sedikit cerita pengalaman nekat menonton film naik motor sendiri Taktakan-Serang-Cilegon panas-panasan saat puasa. Alhamdulillah, rasa penasaranku terobati. I’ve finally watched Critical Eleven! Ya, rasanya memang selalu kurang afdol jika kamu sudah membaca sebuah karya yang menurutmu menarik, tapi kamu tidak menyaksikan karya tersebut dalam bentuk film. Ketika film dari buku yang kamu sukai muncul, setidaknya ada perasaan penasaran dan dorongan untuk membandingkannya dengan buku yang sudah kamu baca, kan? Setidaknya itulah yang terjadi padaku. Sabtu, 10 Juni 2017, tepatnya sebulan setelah film Critical Eleven mulai tayang di bioskop, aku melihat postingan instagram Ika Natassa yang merupakan penulis novel Critical Eleven, katanya film yang diangkat dari novelnya itu masih tayang di beberapa bioskop, salah satunya di Cilegon. Tanpa babibu aku langsung mengecek jadwal film di Cinema XXI Cilegon dan mendapati bahwa ku...

Do Not Rape Our National Heritages!

Today we can hear so many news on television about our national heritage which are stolen by other country.  We can search on google with the keyword “mencuri kebudayaan” and there are more than a million result in less than a second. It proved that there were bunch of people find the information about it. What kind of national heritage which is stolen by that country? Why are they steal our national heritages? And how to solve this case? Our national heritages is not only tangible heritages like Candi Borobudur or Taman Nasional Komodo, but we also have so many Intangible cultural heritages which is manifested through these points below: 1. Oral traditions and expressions (including Language). e.g., Bahasa Jawa, Bahasa Sunda, Bahasa Melayu, Bahasa Madura, Bahasa Padang, etcetera. 2. Performing arts (such as traditional music, dance and theatre) e.g., Gamelan (from Center Java, East Java and Bali), Tari Pendet (from Bali), Lenong (from Jakarta, Indonesia), etce...

Lagi Galau? Baca Nih!

GALAU ... sebuah kata yang tersusun dari hanya lima huruf ini ternyata ajaib. Semua orang dibuatnya kacau. Sebenarnya apa sih definisi galau? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia: ga·lau   a,   ber·ga·lau   a   sibuk beramai-ramai; ramai sekali; kacau tidak keruan (pikiran); ke·ga·lau·an   n   sifat (keadaan hal) galau Menurut gue: Galau itu sesuatu yang negatif dan gak pantes untuk digauli. Oke, kalian sadar gak sih kalau sebenarnya tweets atau status kalian di facebook atau bahkan curhatan kegalauan kalian para blogger di blog kalian itu dapat memengaruhi pikiran dan perasaan orang lain juga. Loh kok bisa sih? Yang galau gue kenapa yang lain juga bisa ikutan galau? Bisa dong... ini semua karena tweets galau yang kalian pos twitter itu beraura negatif. Beraura negatif karena mengandung unsur-unsur yang buruk seperti kata-kata kotor yang kalian tulis untuk memaki orang lain dan kata-kata seperti; Bad mood, males, pusing, n...