Again, it is
been so long since the last time i posted something here.
Yes, abviously
we are all never thought that this pandemic will last like half year, and
probably still going on until we don’t know yet.
Aku gak mau bahas
panjang-panjang soal virus ini, karena aku sudah bosan membuat berbagai jenis
tulisan di kelas online mengenai hal ini. Aku hanya ingin cerita soal
pengalamanku selama karantina, yang tentu saja mirip seperti pengalaman semua
orang, karena semua orang spesial, dan itulah yang menjadikan semua orang gak
spesial.
Karantina mulai
diberlakukan secara luas sejak sekitar Senin, 16 Maret 2020,
dimana sekolah, dan universitas, serta beberapa kantor (yang up to date) memberlakukan
Study from Home (SFH) dan Work from Home (WFH). Kantor (mulai tanggal 18 Maret)
dan kampusku juga memberlakukan hal tersebut, alhamdulillah. Sesuatu yang patut
disyukuri ditengah banyaknya perusahaan yang tidak memberlakukan kebijakan
tersebut, bahkan memutuskan hubungan kerja dengan sejumlah besar karyawannya.
Baiklah, sepertinya
postingan kali ini akan kubuat dengan tema “current favorites” khususnya selama
karantina dalam rangka memberantas Covid-19. Hehe, jarang-jarang kan aku share current
favorites.
Jadi, apa saja yang
aku lakukan selama karantina?
My ordinary self
of course doing everything that you also done, such as:
Menonton Film dan Serial
Ada beberapa film
(bukan film baru tentu saja karena bioskop tutup) yang mengisi hari-hari selama
karantina, beberapa diantaranya adalah beberapa film Ghibli Studio yang semuanya indah
dan heartwarming banget.
Sementara serial Netflix yang
kutonton yaitu Money Heist, Never Have I Ever, dan 13 Reasons Why.
Favoritku adalah
Money Heist yang bercerita tentang perampokan bank kelas kakap, dimana
komplotan perampok merampok bank bukan hanya beberapa menit dengan menodongkan
postol dan mengambil sejumlah kecil uang, melainkan sejumlah besar uang yang
cukup untuk menghidupi setiap orang dalam geng selama bertahun-tahun sampai
beranak. Aku menonton season 1-4 pada akhir bulan Mei menjelang lebaran, sangat
menghibur sekaligus memfasilitasi olahraga kardio saking serial ini bikin
degdegan dan lelah, very recommended.
Soal Never Have I
Ever, aku cukup terkesan dengan serial ini, terlepas dari betapa cheesy-nya adegan-adegan di sepanjang 8 episode, serial ini memperlihatkan hal baru yaitu tentang
kehidupan minoritas Hindu India di Amerika, tentu saja aku baru menonton
serial, khususnya serial Amerika yang mengangkat ke-India-an.
Kemudian 13 Reasons
Why season 4, aku sebenarnya selalu takut menonton serial ini karena sangat
memancing emosi dan trauma. Tapi berhubung aku selalu memaksakan diri untuk
menonton serial ini, jadilah aku menghabiskan 2 hari di akhir pekan awal bulan
Juni 2020 untuk menyelesaikan 10 episode serial ini. Masih dapat memunculkan
trauma, dan sedikit
kepanikan, namun ending-nya cukup baik dan membahagiakan.
Memasak
Berhubung mama beli oven baru menjelang lebaran
lalu, tentu saja ini aku manfaatkan untuk belajar memanggang kue lebaran dan
brownies. Ini pertama kalinya aku benar-benar membuat kue lebaran sendiri.
Biasanya paling banter bikin bolu panggang pakai oven manual zaman dulu hehe.
Selain itu juga setahun belakangan ini aku sering memasak makanan sehari-hari. Memasak
aku rasa adalah kegiatan yang seru dan bisa jadi alternatif hiburan ketika
jenuh dengan kegiatan sehari-hari yang monoton. Salut sekali dengan teman-teman
yang hobi masak, memasak memang menghibur, tetapi agak merepotkan dan
susah-susah-gampang, jadi orang-orang yang hobi masak tentu saja adalah
orang-orang rajin yang mau repot.
Menulis Jurnal (jurnal harian, bukan jurnal
ilmiah ya gengs)
Yes, I’ve started journaling again these past 4
months. Aku tahu
sejak lama bahwa menulis adalah alternatif penghilang rasa stress, dan penyalur
emosi, namun selama ini aku memang on-off journaling karena aku gak
serajin itu hehe. Tapi sekarang aku mulai menulis manual lagi di buku
jurnal lamaku tentang apapun yang aku lakukan sehari-hari, current favorites,
rencana jangka pendek dan jangka panjang, ide-ide tulisan blog, dan sebagainya,
bahkan aku punya satu buku khusus untuk menulis review serial-serial
yang kutonton hehe. Salut sekali dengan mereka yang rajin menulis jurnal
manual, terlepas dari memang zaman sekarang banyak alternatif journaling
demi menyelamatkan bumi kita, tapi menulis manual memang efeknya berbeda dan
menenangkan banget, gak perlu bagus-bagus banget dan dihias-hias seperti
teman-teman youtuber yang rajin journaling, yang penting cukup untuk
bisa menuangkan apa yang ada di pikiran dan hati kita.
Membaca
Aku gak banyak membaca buku belakangan ini
karena terlalu pusing dengan tugas-tugas kuliah dan kerja, which is such a
shame. Tapi aku lumayan membaca buku-buku teori Komunikasi, jadi cukup bisa
dimaafkan.
Kuliah
Aku belum cerita bahwa mulai tahun ajaran
2019/2020 semester genap ini aku mulai berkuliah Magister Ilmu Komunikasi di
Universitas Mercu Buana, dan mengambil kelas karyawan supaya bisa tetap bekerja.
Kuliah sangat menyenangkan, aku rasa aku tahu bahwa belajar ilmu-ilmu
komunikasi dan sosial adalah jalan ninjaku sesuatu yang bisa membuatku waras, you
know it’s like a hobby because it’s kind of fun, but I can keep it consistent.
Aku ternyata suka belajar walaupun belum sampai level Najwa Shihab dan Maudy
Ayunda, ini baru aku sadari saat aku mengerjakan skripsi dua tahun lalu, bahwa
ternyata ilmu yang kupelajari sangat seru, dan menyenangkan untuk bisa menggali
ilmu sosial lebih dalam. Tentu saja akan sangat menyenangkan kalau suatu hari
nanti aku bisa terus belajar seperti ini, bahkan jika bisa bekerja di bidang
ini, seperti misalnya menjadi dosen atau peneliti di LIPI, aamiin. I mean,
it doesn’t matter how smart or how far you can master certain subject, it is
about how big your will and persistency, right?
Kerja
Sejak aku lulus dua tahun lalu, aku memang
berpindah-pindah tempat kerja, maklum, mencari pengalaman, jati diri, dan cari
tempat yang benar-benar cocok, bikin nyaman, dan terbuka untuk belajar dan
pengembangan diri memang sulit. Aku juga belum tahu apakah pekerjaan yang
sekarang akan membuatku menetap atau aku masih harus berpindah lagi, yang jelas
mencari pengalaman sangat diperlukan untuk sekarang ini, karena aku masih
sangat kurang pengalaman dibandingkan teman-temanku yang lain.
Jadi itulah hal-hal yang kulakukan selama
karantina. Bisa menjadi rekomendasi kegiatan yang bisa kalian lakukan juga di
rumah, kalau kalian buntu harus ngapain lagi selama karantina. Well,
minggu ini beberapa tempat sudah memberlakukan new normal sih, tapi untuk
sekolah dan universitas setahuku tetap belajar di rumah, jadi beberapa kegiatan
tersebut bisa dijadikan selingan kalau bosan belajar di rumah.
Btw, usia blog ini sudah satu dekade! 10 tahun
meeen, omg! Im so proud of myself for keeping myself consistent, and for how
far I’ve developed. It always gives me such weird feeling when I look at the
old posts and wonder how can I be this shallow and emotional, and imagine how
far I could go.
![]() |
10 Years Challenge |
Blog ini aku buat sekitar bulan Juni 2010 saat SMP,
dilatarbelakangi oleh mata pelajaran computer di sekolah dan tentu saja Raditya
Dika, pelopor diary blog Indonesia yang terkenal banget, I don’t know
if there’s any other blogger like him at that time, sepertinya hampir semua
blogger muda pada saat itu apalagi yang seumuran aku sekaligus pembaca
bukunya Raditnya Dika, membuat blog karena terinspirasi olehnya. Aku
sendiri terinspirasi karena kebetulan aku suka menulis dan senang sekali bahwa
ada media menulis yang bagus, mudah dan banyak digunakan orang, dan bisa
menjangkau banyak orang, bahkan bisa membuka kesempatan baik seperti menjadi
penulis seperti Raditya Dika. Blog ini selain sebagai platform
untuk berbagi cerita pribadi (gak pribadi banget sih), juga sebagai portofolio
tulisan-tulisan ringanku. Aku juga menemukan banyak teman-teman “sejenis” dari blog
dan beberapa komunitas blogger, dapat banyak inspirasi dan semangat
untuk terus menulis. Gila, selama 10 tahun ini ternyata ada banyak banget
tulisan yang sudah kubuat, mulai dari yang receh-receh, sampai opini ala-ala
yang seringnya gak berimbang, tapi aku senang sekali bisa menuangkan semuanya
di sini, apalagi kalau ada pembaca yang sepemikiran atau yang mau meninggalkan
jejak pendapat atau kritik dan saran di komentar. Overall, blog
ini sudah seperti teman, sekaligus media menulis, sekaligus salah satu harta
yang paling berharga buatku karena sudah kubangun sejak lama. Aku akan terus
menulis di blog ini tentang apapun, gak peduli ada yang baca atau gak,
gak peduli di monetize atau gak, ini sudah seperti teman yang bisa
menciptakan kesenangan tersendiri, dan seperti ini saja cukup.
See you on my next post!
Comments
Post a Comment